• Selasa, 02 September 2025

Ratusan Siswa Keracunan, Diskes Temukan Bakteri E.coli di Dapur MBG Tirtayasa Bandar Lampung

Selasa, 02 September 2025 - 14.22 WIB
78

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi A Tumenggung, Selasa (2/9/2025). Foto: Sri/kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandar Lampung menemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) dalam air bersih yang digunakan di dapur penyedia Makanan Bergizi Gratis (MBG) Tirtayasa. Dapur tersebut diketahui menyalurkan makanan ke SDN 2 Sukabumi dan SMPN 31 Bandar Lampung.

Sebelumnya, ratusan siswa dari dua sekolah di Kecamatan Sukabumi mengalami keracunan massal usai mengonsumsi MBG pada Jumat (29/8/2025).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi A Tumenggung, mengatakan pihaknya menemukan sejumlah pelanggaran standar kebersihan saat melakukan inspeksi di dapur MBG Tirtayasa.

"Ruang penyimpanan dan area pembuatan makanan dinilai tidak memenuhi syarat higienitas. Temuan kami langsung disampaikan ke Ketua SPPG (Sekolah Penyedia Program Gizi), dan mereka menyatakan akan menghentikan sementara kegiatan dapur sampai kondisi benar-benar steril,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).

Hasil pemeriksaan sampel air menunjukkan adanya kontaminasi E.coli. Namun, Diskes masih menunggu hasil laboratorium resmi dari BPOM untuk memastikan sumber utama pencemaran.

"Dari uji awal memang positif E.coli. Tapi untuk kepastian lebih detail, kami menunggu hasil resmi BPOM. Yang jelas, kami sudah memberikan rekomendasi agar sanitasi diperbaiki dan standar keamanan pangan dipenuhi,” sambungnya.

Baca juga : Ratusan Siswa di Bandar Lampung dan Lamtim Diduga Keracunan MBG, Disdikbud Hentikan Distribusi dari Satu Dapur

Terkait penanganan korban, Diskes bersama Dinas Pendidikan dan BPOM langsung turun ke lokasi setelah mendapat laporan dari sekolah.

"Total ada 247 siswa yang mengalami gejala keracunan, 12 di antaranya harus dirawat di rumah sakit dan puskesmas. Alhamdulillah, saat ini kondisi mereka semakin membaik,” kata Muhtadi.

Sementara itu, ratusan siswa lainnya menjalani rawat jalan dengan keluhan mual, muntah, dan pusing. Kondisi mereka dipantau Puskesmas Campang bersama pihak sekolah.

“Kalau ada perkembangan kondisi siswa, langsung ditangani oleh tenaga kesehatan di lapangan. Jadi kita terus memantau melalui puskesmas yang ada,” ujarnya.

Terkait biaya pengobatan, Pemkot Bandar Lampung memastikan semua siswa mendapatkan pelayanan gratis.

"Bagi korban yang tidak bisa mengklaim BPJS, pemerintah kota mengambil alih. Saat itu juga langsung ditangani medis di fasilitas kesehatan milik Pemkot,” tegasnya. (*)