• Kamis, 11 September 2025

Jalan Rusak Renggut Nyawa, Warga Waytuba Tanggamus Meninggal Saat Ditandu Menuju Puskesmas

Kamis, 11 September 2025 - 11.41 WIB
83

Tampak sejumlah warga saat menggotong tubuh lemas Aisah demi mendapatkan pertolongan medis, tapi apa daya Aisah meninggal dalam perjalanan. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Tanggamus – Tangisan duka menyelimuti Pedukuhan Waytuba, Pekon (Desa) Sanggi Unggak, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus, Kamis (11/9/2025). Aisah (55), seorang ibu dengan riwayat penyakit asma dan darah tinggi, meregang nyawa dalam perjalanan menuju fasilitas kesehatan karena terhambat akses jalan rusak parah

Sejak pagi buta, warga bergotong royong menandu Aisah dengan sarung yang diikatkan pada sebatang kayu. Nafasnya terengah-engah, tubuhnya lemah, sementara tetesan hujan membasahi wajah dan pakaian mereka.

Jalan sepanjang tiga kilometer dengan tanjakan dan turunan terjal harus mereka lalui. Berkali-kali warga terpeleset, kaki terbenam lumpur, namun mereka tak berhenti berusaha membawa Aisah sampai jalan besar.

“Jangankan mobil, motor saja tidak bisa lewat. Kami hanya bisa menandu, berharap bisa cepat sampai ke puskesmas,” tutur Marjan, kerabat korban, dengan suara bergetar.

Sesampainya di ujung jalan besar, tepat di SDN 1 Sanggi, di Pedukuhan Bambu Kuning, tubuh lemah Aisah akhirnya bisa dinaikkan ke mobil ambulans. Warga sempat lega, berharap pertolongan medis segera menyelamatkannya. Namun kondisi Aisah yang semakin kritis membuat puskesmas merujuknya ke RSUD Batin Mangunang.

Tragis, di tengah perjalanan menuju rumah sakit, tepatnya di Kecamatan Wonosobo, Aisah menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 08.00 WIB. Harapan yang mereka bawa sepanjang perjalanan itu luruh seketika, berganti duka mendalam.

Peristiwa ini menyisakan luka dan amarah warga. Selama puluhan tahun, jalan yang menjadi akses utama mereka tak pernah diaspal. Perbaikan hanya dilakukan secara swadaya dengan cor-coran seadanya. Kini, korban jiwa jatuh akibat kelalaian pembangunan.

“Kami mohon pada Bupati Tanggamus Mohammad Saleh Asnawi, bangunlah jalan ini, minimal beton. Jangan sampai ada lagi korban meninggal hanya karena akses menuju rumah sakit sulit dilalui,” ungkap Pulung, kerabat korban dengan mata sembab.

Siang harinya, jenazah Aisah dimakamkan di pemakaman setempat. Hujan rintik yang masih turun seakan turut mengiringi kepergiannya. Tangis keluarga, tetangga, dan kerabat yang mengiringi pemakaman menjadi saksi bisu, bahwa sebuah nyawa hilang di jalanan rusak yang tak kunjung diperhatikan. (*)