• Rabu, 01 Oktober 2025

Hujan Deras Picu Longsor, Jalur Krui–Liwa di Pesisir Barat Sempat Lumpuh

Selasa, 30 September 2025 - 20.17 WIB
17

Petugas gabungan saat melakukan evakuasi terhadap material longsor. Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Hujan deras yang mengguyur wilayah Pesisir Barat sejak siang hingga sore memicu terjadinya tanah longsor di ruas Jalan Lintas Krui–Liwa, Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.

Material tanah bercampur batu menutup badan jalan di titik Pal 5, Talang Baru, Pekon Labuhan Mandi, Kecamatan Way Krui. Kondisi ini membuat arus lalu lintas lumpuh, sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas.

Hujan dengan intensitas tinggi memang kerap menimbulkan bencana di wilayah rawan longsor. Kali ini, derasnya curah hujan menggerus lereng hingga materialnya menutup jalur utama penghubung Krui–Liwa.

Situasi sempat membuat pengguna jalan panik karena akses tertutup total. Sejumlah kendaraan harus berhenti menunggu hingga jalur kembali dibuka oleh petugas gabungan.

Menindaklanjuti laporan warga, Sat Samapta Polres Pesisir Barat bergerak cepat menuju lokasi. Personel kepolisian bekerja sama dengan BPBD dan Polsek Pesisir Tengah untuk mengevakuasi material longsor.

Kapolres Pesisir Barat AKBP Bestiana, melalui Kasat Samapta Kompol Firdaus, menjelaskan upaya pembersihan dilakukan secepat mungkin agar jalur vital itu segera bisa dilalui kembali.

“Begitu menerima laporan, anggota langsung turun ke lokasi membantu evakuasi. Saat ini jalur sudah bisa dilewati kendaraan roda dua, sedangkan roda empat masih menunggu proses pembersihan yang diperkirakan memakan waktu dua jam,” terang Kompol Firdaus.

Pembersihan dilakukan secara manual dibantu alat berat. Meski sebagian jalan mulai terbuka, petugas tetap siaga karena hujan yang belum reda berpotensi memicu longsor susulan.

Arus lalu lintas kini mulai terurai setelah petugas membuka akses bagi kendaraan roda dua. Namun, kendaraan besar masih diminta berhenti menunggu hingga jalan benar-benar aman.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa intensitas hujan tinggi sangat berpotensi menimbulkan bencana di jalur rawan. Warga dan pengendara diimbau lebih waspada saat melintas, khususnya di musim penghujan. (*).