• Jumat, 10 Oktober 2025

DPR RI Dorong Metro Jadi Kota Kreatif Baru di Lampung

Kamis, 09 Oktober 2025 - 12.56 WIB
145

Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Lampung I, Rycko Menoza SZP dalam kegiatan Workshop di hotel Aidia Indonesia, Metro Pusat, Kamis (9/10/2025). Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Lampung I, Rycko Menoza SZP menyatakan komitmennya untuk memperkuat pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di Provinsi Lampung, khususnya Kota Metro.

Dukungan itu Rycko Menoza SZP seusai menghadiri Workshop Promosi dan Pemasaran bagi Pegiat Seni Rupa dan Seni Pertunjukan serta Workshop Pengembangan Kemampuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Hotel Aidia Indonesia, Kamis (9/10/2025).

Rycko mengatakan, ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang terbukti tangguh di tengah dinamika ekonomi global. Berdasarkan data nasional, sektor ini tumbuh rata-rata 10,14 persen per tahun pada periode 2010–2015 dan berkontribusi sekitar 7,38 hingga 7,66 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

"Lampung memiliki potensi ekonomi kreatif yang sangat beragam, mulai dari kuliner, fashion, kriya, hingga wastra. Kota Metro memiliki posisi strategis karena sumber daya manusianya relatif lebih maju dibanding kabupaten lain di sekitarnya,” kata Rycko.

Ia menilai, Kota Metro bisa menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi kreatif di Lampung apabila mampu memanfaatkan potensi masyarakat dan pelaku usaha lokal.

"Kegiatan ini menjadi awal yang baik untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Kita dorong agar hasilnya tak hanya menumbuhkan pendapatan dalam rupiah, tapi juga berorientasi ekspor sehingga mampu menghasilkan devisa,” ujarnya.

Rycko menambahkan, pihaknya di Komisi VII DPR RI siap memperjuangkan agar lebih banyak program kementerian diarahkan ke Metro.

"UMKM di Metro cukup aktif dan bisa menjadi katalis. Kami akan dorong agar pemerintah pusat memberi perhatian lebih kepada kota ini,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana menyampaikan bahwa potensi ekonomi kreatif di daerahnya cukup besar. Dari 17 subsektor ekonomi kreatif, setidaknya separuh sudah tumbuh dan menunjukkan geliat positif, di antaranya fotografi, seni rupa, dan kuliner.

"Kalau semua subsektor itu dikembangkan, saya yakin Metro bisa menjadi kota kreatif yang berdaya saing tinggi di tingkat provinsi,” ungkap Rafieq.

Dirinya juga menuturkan bahwa Pemkot akan mengarahkan anggaran untuk memperkuat promosi dan kegiatan seni pertunjukan agar Metro memiliki daya tarik tersendiri.

"Walaupun belum sepenuhnya bisa mendukung kegiatan operasional pelaku ekonomi kreatif, kami akan fokus mengoptimalkan promosi agar Metro semakin dikenal luas. Untuk itu kami tentu memerlukan dukungan dari DPR RI dan kementerian terkait,” paparnya.

Penelitian menunjukkan bahwa di Provinsi Lampung, ekspor dari sektor ekonomi kreatif berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah pada periode 2008–2017.

Saat ini, empat subsektor unggulan seperti kuliner, fashion, kriya, dan wastra menjadi penyumbang signifikan terhadap perekonomian provinsi.

Dengan dukungan lintas pihak, Kota Metro diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kreatif baru di Sumatera dan memperkuat posisi Lampung sebagai salah satu provinsi yang produktif dalam mencetak pelaku ekonomi kreatif berdaya saing global. (*)