• Kamis, 09 Oktober 2025

DPR RI Dorong Penguatan Ekonomi Kreatif Berbasis Susu Etawa di Kota Metro

Kamis, 09 Oktober 2025 - 14.49 WIB
74

Anggota Komisi VII DPR RI Rycko Menoza SZP bersama Wakil Walikota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana saat meninjau peternakan produksi susu kambing etawa di Metro. Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Anggota Komisi VII DPR RI, Rycko Menoza SZP memberikan dukungan penuh terhadap upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Metro dalam memperkuat sektor ekonomi kreatif berbasis potensi lokal, khususnya industri olahan susu kambing Etawa.

Dukungan tersebut disampaikan Rycko Menoza SZP, saat meninjau peternakan Telaga Rizqy Farm di Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur, Kamis (9/10/2025).

Rycko menilai, pengembangan produk susu Etawa memiliki potensi besar dalam memperkuat ekonomi masyarakat, karena melibatkan banyak sektor mulai dari peternakan, pengolahan, hingga pemasaran.

Menurutnya, sektor ini bukan hanya industri peternakan semata, tetapi juga bagian dari ekosistem ekonomi kreatif berbasis potensi lokal yang memiliki nilai tambah tinggi.

"Tadi kita sudah lihat prosesnya, mulai dari pembesaran kambing, pemisahan, hingga pengolahan susu menjadi bubuk. Ini bukan hanya produk pertanian, tetapi juga bentuk ekonomi kreatif yang menyentuh langsung masyarakat,” kata Rycko.

Ia menegaskan, DPR RI akan mendorong Kementerian Perindustrian agar memberikan dukungan fasilitas pengolahan susu cair yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha di Metro.

Fasilitas tersebut dinilai penting agar industri susu Etawa di daerah tidak terhenti hanya pada tahap pengeringan atau produksi susu bubuk.

"Saya akan mengusulkan ke Kementerian Perindustrian supaya alat yang dibutuhkan segera direalisasikan. Dengan begitu, produksi bisa berlanjut sampai tahap hilirisasi dan punya daya saing lebih kuat di pasar,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana, menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah melakukan audiensi dengan DPR RI dan Kementerian Ekonomi Kreatif untuk memperjuangkan dukungan terhadap industri kecil menengah (IKM) berbasis peternakan rakyat.

"Kami terus berupaya mendukung pelaku usaha lokal, termasuk peternak susu Etawa, baik dari segi anggaran maupun promosi. Kami ingin produk lokal Metro bisa menembus pasar yang lebih luas,” jelas Rafieq.

Ia menambahkan, Pemkot Metro sebelumnya telah mengusulkan bantuan alat pengolah susu cair kepada Kementerian Perindustrian. Namun, karena efisiensi anggaran, realisasinya tertunda. Pemerintah akan kembali mengusulkan agar bantuan tersebut dapat terealisasi pada tahun 2026.

Langkah sinergis antara DPR RI, Pemkot Metro, dan kementerian terkait diharapkan mampu menjadikan Metro sebagai pusat pengembangan industri susu Etawa di Provinsi Lampung.

Bila bantuan alat produksi terealisasi, Kota Metro berpotensi menjadi pionir industri susu Etawa di Sumatera dan model hilirisasi ekonomi kreatif berbasis potensi daerah. (*)