• Minggu, 12 Oktober 2025

Bupati Riyanto Dorong Pengrajin Gula Aren Naik Kelas, Pringsewu Siapkan 3.000 UMKM Tangguh

Minggu, 12 Oktober 2025 - 14.23 WIB
12

Bupati Pringsewu, H. Riyanto Pamungkas, bersama Wakil Bupati Hj. Umi Laila, berinteraksi langsung dengan anggota Kelompok Pengrajin Gula Aren “Harapan Maju”. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Pringsewu — Pemerintah Kabupaten Pringsewu terus menunjukkan komitmennya dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satunya dilakukan dengan meninjau langsung kegiatan para pengrajin gula aren di Pekon Rantau Tijang, Kecamatan Pardasuka, Jumat (10/10/2025).

Bupati Pringsewu, H. Riyanto Pamungkas, bersama Wakil Bupati Hj. Umi Laila, berinteraksi langsung dengan anggota Kelompok Pengrajin Gula Aren “Harapan Maju”. Dalam kesempatan itu, Riyanto menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen mencetak 3.000 UMKM tangguh sebagai bagian dari visi memajukan ekonomi lokal berbasis potensi desa.

“Kami ingin melahirkan 3.000 UMKM yang bukan hanya hidup, tapi juga bisa menghidupkan. Artinya, setiap UMKM harus mampu menciptakan lapangan kerja minimal bagi 10 orang di sekitarnya,” ujar Riyanto.

Ia menambahkan, salah satu potensi unggulan yang tengah dikembangkan adalah produksi gula aren. Produk ini memiliki peluang besar untuk diolah menjadi gula semut, yang dinilai lebih bernilai tinggi dan memiliki pasar luas, baik domestik maupun ekspor.

“Kalau dikelola dengan inovasi dan kualitas yang baik, gula semut dari Pringsewu bisa menjadi produk unggulan daerah yang mampu menembus pasar nasional,” kata Riyanto.

Data Dinas Koperasi dan UMKM setempat mencatat, pertumbuhan perizinan usaha di Kabupaten Pringsewu terus meningkat. Setiap tahun, sekitar 5.000 pelaku usaha baru mendaftar untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB). Hingga Oktober 2025, tercatat hampir 3.000 UMKM telah memperoleh izin usaha resmi.

Riyanto optimistis, dalam tiga hingga lima tahun ke depan, jumlah pelaku usaha di daerahnya akan meningkat pesat seiring dengan semakin mudahnya akses permodalan, pelatihan, dan digitalisasi pemasaran.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat agar UMKM lokal tidak hanya bertahan, tetapi mampu naik kelas dan bersaing di pasar global.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah. Kami ingin mereka menjadi motor penggerak kesejahteraan masyarakat Pringsewu,” tutup Bupati. (*)