Jurnalis Kupas Tuntas Raih Penghargaan Peduli Lingkungan dari GML

Ketua DPD GML Kota Metro, Slamet Riadi saat memberikan penghargaan kepada jurnalis Kupas Tuntas Grup di kota Metro, Arby Pratama. Foto: Ist
Kupastuntas.co,
Metro - Kepedulian terhadap lingkungan kini tak hanya datang dari aktivis atau
komunitas pecinta alam, tetapi juga lahir dari ruang redaksi media. Hal ini
dibuktikan oleh Arby Pratama, jurnalis media
Kupas Tuntas Grup yang bertugas di Kota Metro itu menerima penghargaan
dari Gerakan Masyarakat Lokal (GML) Indonesia sebagai Tokoh Jurnalis Peduli
Sampah dan Lingkungan.
Penghargaan
tersebut diserahkan dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-VII GML
Indonesia, yang digelar di Pesantren Sampah, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan
Metro Utara, Rabu (22/10/2025).
Tahun ini, GML
menggelar peringatan mulai tanggal 22–24 Oktober 2025 dengan mengusung tema
Kolaborasi Gerakan Pemberdayaan Penanggulangan Sampah, Menumbuhkan Ekonomi
Masyarakat Menuju Kota Sehat.
Ketua DPD GML Kota
Metro, Slamet Riadi menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan kepada tujuh
tokoh yang dinilai konsisten bergerak dan memberi inspirasi dalam penanganan
sampah maupun penguatan kesadaran masyarakat menjaga lingkungan.
"Selain Bung
Arby Pratama, penghargaan juga diberikan kepada Wali Kota Metro, H. Bambang
Iman Santoso dan Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana sebagai Tokoh
Inspiratif Peduli Sampah dan Kesehatan," kata Slamet kepada awak media,
Rabu (22/10/2025).
"Selain itu
ada bapak Yerri Noer Kartiko sebagai Tokoh Penggerak Bank Sampah. Bung Rahmad
Syahrul Ramadhan sebagai Tokoh Pegiat Sampah dan Lingkungan. Serta ibu Sudarti
dan ibu Jariyah, sebagai Tokoh Perempuan Peduli Sampah," imbuhnya.
Menurutnya,
pemberian penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi kepada sejumlah warga
Metro yang dianggap berjasa dalam menyelamatkan lingkungan dari kerusakan.
“Ini adalah bentuk
apresiasi kami kepada para tokoh yang bukan hanya bicara, tetapi juga turun
langsung melakukan aksi nyata. Dari pemimpin daerah, pegiat bank sampah,
jurnalis, hingga ibu-ibu pejuang lingkungan, semua memiliki peran yang sama
pentingnya,” ujar Slamet.
Berbeda dari
perayaan ulang tahun pada umumnya, HUT ke-7 GML Indonesia di Metro diisi dengan
berbagai kegiatan sosial dan lingkungan. Mulai dari donor darah, penanaman
pohon, santunan anak yatim, hingga aksi pengangkutan sampah bersama warga.
Slamet menegaskan
bahwa rangkaian kegiatan ini adalah wujud nyata dari visi GML sebagai gerakan
moral, yang tidak sekadar seremonial, tetapi berorientasi pada manfaat langsung
bagi masyarakat.
"Atas dedikasi,
gagasan serta manuver pemberitaan, di media online dan koran Kupas Tuntas grup,
kami memberikan penghargaan untuk saudara Arby Pratama sebagai Jurnalis peduli
sampah dan lingkungan," ungkapnya.
"Ini tidak
main-main, dalam satu bulan ada 40 berita yang menyoroti masalah sampah dan
lingkungan di Kota Metro. Terimakasih mas Arby," sambungnya.
Wali Kota Metro, H.
Bambang Iman Santoso yang turut menerima penghargaan sebagai Tokoh Inspiratif
Peduli Sampah dan Kesehatan, melalui Staf Ahli Pemkot Metro, dr. Silfia
Naharani menyampaikan bahwa penghargaan yang diterima pemerintah hingga
masyarakat merupakan bentuk kolaborasi semua pihak.
“Penghargaan ini
adalah bukti bahwa semua pihak punya peran. Pemerintah memang membuat regulasi
dan program, tapi tanpa partisipasi masyarakat, komunitas, dan media, semuanya
tidak akan berjalan maksimal,” ujarnya.
Mewakili Walikota,
Silfia juga menegaskan bahwa Pemkot Metro akan terus membuka ruang kolaborasi
dengan semua pihak dalam menjaga keberlanjutan lingkungan yang bersih dan sehat
di Metro.
“Kami berharap
momentum ini menjadi penguat sinergi antara pemerintah, GML, pegiat lingkungan,
media, dan masyarakat, agar Metro bisa menjadi kota yang sehat, bersih, dan
lestari,” tambahnya.
Sebagai peraih
penghargaan, Arby Pratama menilai apresiasi ini bukan semata untuk dirinya
pribadi, melainkan juga untuk dunia jurnalisme yang selama ini konsisten
menyuarakan isu-isu lingkungan di Kota Metro.
“Bagi saya,
jurnalisme bukan hanya soal memberitakan fakta, tetapi juga memberi nilai.
Menulis tentang sampah dan lingkungan berarti mengingatkan masyarakat bahwa
masalah ini bukan tanggung jawab segelintir orang, melainkan kita semua,” beber
Arby.
Ia menambahkan,
kerja-kerja media dalam mengawal isu lingkungan harus berjalan seiring dengan
gerakan masyarakat sipil dan kebijakan pemerintah.
“Saya berharap GML
terus menjadi pelopor gerakan moral, yang menyalakan api kepedulian di tengah
masyarakat. Dan media akan selalu siap menjadi corong perubahan itu,” ucapnya.
Dengan penghargaan
ini, GML berharap semakin banyak pihak yang terdorong untuk terlibat aktif
dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Apalagi, Kota Metro yang
dikenal dengan julukan Bumi Sai Wawai tengah menghadapi tantangan serius dalam
pengelolaan sampah.
Langkah kolaboratif
antara pemerintah, komunitas, akademisi, jurnalis, dan masyarakat diyakini menjadi
kunci agar Metro dapat mewujudkan visinya sebagai Cerdas berbasis jasa dan
budaya yang religius.
Penghargaan yang
diterima Arby Pratama bukan hanya sebuah pengakuan personal, tetapi juga simbol
bahwa pena, kamera, dan tulisan seorang jurnalis dapat menjadi senjata ampuh
dalam perjuangan menyelamatkan lingkungan. (*)
Berita Lainnya
-
Blak-blakan Wakil Walikota Beberkan Segudang Masalah di Kota Metro
Rabu, 22 Oktober 2025 -
Lukman Hakim: Kadis Pendidikan Harus Punya Pengalaman Mengajar
Selasa, 21 Oktober 2025 -
Puluhan Tahun Hidup Tanpa Identitas, Warga Karangrejo Metro Akhirnya Miliki KTP dan Bisa Berobat
Selasa, 21 Oktober 2025 -
Kehilangan Rp161 Miliar, Pemkot Metro Siapkan Strategi Fiskal Selamatkan Pembangunan
Senin, 20 Oktober 2025