• Jumat, 24 Oktober 2025

‎LDII Lampung Dorong Kolaborasi Pendidikan dan Kemandirian Ekonomi di Muswil ke-8

Jumat, 24 Oktober 2025 - 17.23 WIB
16

‎Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, bersama Ketua DPW LDII Lampung, Muhammad Aditya, saat ditemui di kantor DPW LDII Lampung, Jumat (24/10/2025). Foto: Sri/kupastuntas.co

Sri

‎Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Lampung menegaskan komitmennya untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkarakter.

‎Hal ini menjadi fokus utama dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-8 LDII Lampung yang akan digelar di Hotel Horison Bandar Lampung, Sabtu (25/10/2025).

‎Ketua DPW LDII Lampung, Muhammad Aditya, mengatakan bahwa pembangunan SDM tidak bisa hanya mengandalkan pendidikan formal.

‎Ia menilai perlunya sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat untuk menekan angka anak putus sekolah dan memperkuat karakter generasi muda.

‎“Sekolah memang gratis, tapi banyak anak dari keluarga miskin tetap putus sekolah karena faktor jarak, ongkos, hingga tekanan sosial seperti perundungan. Kami ingin mencari solusi bersama melalui kolaborasi dengan pemda dan pihak terkait,” ujarnya.

‎Aditya menjelaskan, LDII berencana mendorong pembentukan tim pencegahan kekerasan di dunia pendidikan dengan melibatkan sosiolog, psikiater, tenaga kesehatan, dan Tim Pencegahan Perundungan (TPPK). Tujuannya agar tidak ada lagi kasus kekerasan di lingkungan sekolah.

‎Selain pendidikan, LDII juga menggagas konsep boarding school berbasis sinergi antara pondok pesantren dan sekolah umum bagi anak-anak kurang mampu.

‎"Program ini diharapkan dapat melahirkan SDM berkarakter dan siap bersaing. Yang tentunya hal ini juga butuh dukungan dari semua pihak terutama pemerintah, " jelasnya, saat ditemui di kantor DPW LDII Lampung, Jumat (24/10/2025).

‎Di sisi lain, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menekankan pentingnya kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan sebagai penopang pembangunan manusia.

‎“Kalau SDM tidak unggul dan tidak mandiri, maka yang akan menguasai justru pihak luar. LDII berkomitmen membangun SDM yang cerdas, berakhlak, dan berdaya saing,” tegasnya.

‎LDII juga telah menjalankan sejumlah program konkret, seperti pengembangan kebun benih bersertifikat di Blora, budidaya ikan dengan sistem Bioflok, dan pendirian Baitul Maal wat Tamwil (BMT) untuk mendukung UMKM berbasis ekonomi syariah.

‎Melalui kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), LDII mengembangkan Smart Card pendidikan dan Smart Farming untuk mengintegrasikan teknologi dengan dunia usaha.

‎Di bidang energi, beberapa pondok pesantren LDII juga sudah menerapkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai bentuk kontribusi terhadap energi bersih.

‎“Muswil ini bukan sekadar memilih ketua, tetapi forum untuk meneguhkan arah perjuangan LDII dalam menjawab tantangan Lampung ke depan, terutama dalam membangun manusia yang kuat secara moral, ekonomi, dan teknologi,” pungkas Chriswanto. (*)