183 Rumah di Way Kanan Rusak Diterjang Puting Beliung
Tampak rumah salah satu warga yang rusak diterjang angin puting beliung. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Way Kanan – Bencana angin puting beliung kembali melanda Kabupaten Way Kanan. Kali ini, tiga kampung di Kecamatan Gunung Labuhan menjadi korban terjangan angin kencang.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Way Kanan mencatat sedikitnya 183 rumah warga mengalami kerusakan dengan tingkat yang bervariasi. Kepala BPBD Way Kanan, Supriyanto, mengatakan laporan tersebut diperoleh dari tiga kepala kampung melalui Camat Gunung Labuhan.
“Total ada 183 rumah terdampak. Sebagian besar rusak di bagian atap karena tersapu angin kencang,” ujarnya, Rabu (5/11/2025).
Di Kampung Gunung Baru, tercatat 65 rumah rusak ringan, 23 rusak sedang, dan dua rusak berat. Sementara di Kampung Suka Negeri terdapat tujuh rumah rusak ringan dan satu rusak berat. Di Kampung Banjar Sakti, 82 rumah rusak ringan, satu rusak sedang, dan dua rumah rusak berat.
Selain permukiman warga, satu ruang kelas Sekolah Dasar Negeri di Kampung Banjar Sakti juga mengalami kerusakan berat setelah atapnya beterbangan tersapu angin. “Kami sudah menerima proposal perbaikan dari pihak sekolah, dan akan diusulkan melalui pos belanja tidak terduga (BTT) dalam APBD,” jelas Supriyanto.
Peristiwa hujan disertai angin puting beliung itu menghempaskan atap rumah warga, pada Senin (3/11/2025) sore, menumbangkan pohon dan tiang listrik di jalan Lintas Tengah Sumatara Kampung Suka Negeri yang mengakibatkan kabel listrik bertegangan tinggi menjuntai ke tengah jalan. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini namun kerugian materi ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Ia menambahkan, proses penyaluran bantuan bagi warga terdampak sedang dilakukan, namun masih menunggu hasil verifikasi administrasi. “Bantuan masih dalam proses karena laporan tertulis baru masuk hari ini. Jumlah rumah rusak juga kemungkinan bertambah karena masih ada warga di daerah pedalaman yang belum melapor,” katanya.
Bencana angin puting beliung bukan hal baru bagi masyarakat Way Kanan. Hampir setiap tahun, wilayah ini dilanda bencana serupa bersamaan dengan datangnya musim hujan. Selain puting beliung, daerah ini juga rawan banjir dan tanah longsor.
Karena itu, BPBD Way Kanan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu. “Kami sudah membentuk kampung tangguh bencana di beberapa wilayah dan terus melakukan sosialisasi melalui perangkat kampung agar masyarakat lebih siap menghadapi situasi darurat,” ujar Supriyanto.
Namun di sisi lain, warga berharap pemerintah daerah tidak hanya bersifat reaktif setiap kali bencana terjadi. Mereka menilai perlu ada langkah nyata dalam mitigasi dan kesiapsiagaan, terutama memperkuat sarana peringatan dini serta memastikan bantuan dapat segera disalurkan.
“Kalau tiap tahun kejadian seperti ini, berarti sistem peringatannya masih lemah. Kami ingin pemerintah lebih cepat bertindak sebelum warga jadi korban,” kata seorang warga Kampung Gunung Baru.
Hingga Rabu sore, BPBD Way Kanan masih melakukan pendataan lanjutan dan pembersihan sisa material bangunan yang rusak. Pemerintah berjanji akan mempercepat proses bantuan agar warga dapat segera memperbaiki rumah mereka sebelum curah hujan kembali meningkat. (*)
Berita Lainnya
-
Festival Tunas Bahasa Ibu, Way Kanan Sabet 10 Piala Juara
Minggu, 02 November 2025 -
Kadisdikbud Lampung Minta Guru di Way Kanan Mengajar dengan Hati, Bukan Formalitas
Sabtu, 01 November 2025 -
Kejari Way Kanan Tahan Dua Kontraktor Proyek SPAM Pakuan Ratu
Selasa, 28 Oktober 2025 -
Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Lampung Dorong Kesadaran Gizi dan Ekonomi Lokal
Kamis, 23 Oktober 2025









