Minim Penerangan, Warga Keluhkan Gelapnya Taman Merdeka Kota Metro
Kondisi Taman Merdeka yang gelap karena sebagian besar lampu penerangan di tengah Taman mati. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Keluhan publik kembali muncul terkait kondisi Taman Merdeka Kota Metro yang belakangan berubah menjadi ruang terbuka gelap gulita pada malam hari.
Dari pantauan Kupastuntas.co, Minggu (16/11/2025) malam tampak deretan lampu taman yang seharusnya menerangi kawasan publik itu justru banyak yang mati, menciptakan suasana suram sekaligus menimbulkan kekhawatiran soal keamanan warga.
Sejumlah pengunjung menilai kondisi ini bukan sekadar persoalan teknis, tetapi indikasi adanya pembiaran dan lemahnya perhatian pemerintah melalui OPD terkait terhadap ruang publik yang vital.
Dilokasi terpantau nyaris sebagian besar titik penerangan di area taman hingga mengarah ke Masjid Taqwa tampak gelap. Tak hanya itu, bangku-bangku publik dan area tengah Taman yang gelap dikhawatirkan disalahgunakan oleh pasangan muda-mudi untuk melakukan hal-hal di luar etika dan norma.
Seorang warga Kelurahan Imopuro, Riki (32), mengaku kecewa dengan kondisi tersebut. Ia menilai, situasi ini kontras dengan fungsi Taman Merdeka sebagai ruang publik utama Kota Metro yang semestinya aman, nyaman, dan representatif untuk warga.
"Taman ini ikon kota. Masa iya setiap malam gelap begini. Sudah tiga malam ini gelap, anak-anak takut main, kami pun was-was. Seolah-olah tidak ada yang peduli. Ini lampunya bukan mati hari ini aja, Bang. Sudah tiga hari ini. Kalau pemerintah cepat tanggap, nggak mungkin sampai segelap ini," kata dia.
Taman Merdeka selama ini menjadi pusat interaksi warga, tempat keluarga beristirahat, ruang komunitas berkegiatan, hingga destinasi bagi pedagang kecil untuk mencari nafkah. Namun minimnya perawatan belakangan membuatnya justru tidak layak dikunjungi pada malam hari.
Salah seorang pedagang asongan di sekitar Taman Merdeka dan Masjid Taqwa Kota Metro yang enggan identitasnya disebutkan menilai, kondisi ini menunjukkan lemahnya komitmen pemerintah dalam menjaga ruang publik.
"Lampu taman ini soal keamanan, kenyamanan, dan perwujudan kota yang peduli warganya. Kalau lampu mati apalagi di tengah-tengah antara taman dan Masjid Taqwa itu, ada tiang lampu yang nyetrum. Tentunya itu sangat berbahaya sekali ya," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pemeliharaan fasilitas kota tidak boleh menunggu viral atau ada keluhan bertubi-tubi dari warga baru kemudian ditindak.
"Seharusnya kalau Kota yang baik itu adalah kota yang mengawasi fasilitas umum secara berkala, bukan yang menunggu rusak dulu dan baru heboh," ujarnya.
Sejauh ini, tidak terlihat adanya upaya sigap dari dinas terkait untuk melakukan perbaikan. Ia mengaku sudah berulang kali melaporkan kerusakan sejumlah titik lampu penerangan, namun belum mendapatkan tindak lanjut.
"Sudah pernah dilaporkan, tapi entah kenapa belum ditangani. Mungkin karena memang belum jadi prioritas," ucapnya.
Jika dugaan ini benar, maka hal tersebut menunjukkan adanya indikasi pembiaran terhadap fasilitas publik yang seharusnya mendapat perhatian rutin.
Kondisi gelapnya taman bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berpotensi memicu tindak kriminal. Pengunjung yang melintas pada malam hari mengaku merasa tidak aman. Sebagian warga bahkan memilih mengambil jalan memutar demi menghindari area taman.
"Kalau gelap begini, siapa yang berani? Taman ini sekarang lebih seperti zona rawan, bukan tempat rekreasi," kata seorang pedagang kaki lima yang biasa mangkal di sekitar area.
Pemerintah Kota Metro didesak untuk segera melakukan langkah konkret dengan memperbaiki seluruh lampu taman yang mati, melakukan audit menyeluruh terhadap fasilitas penerangan publik, meningkatkan monitoring rutin, menyusun SOP jelas agar kerusakan fasilitas umum tidak dibiarkan berlarut.
Kepekaan pemerintah terhadap keluhan publik menjadi tolak ukur sederhana apakah ruang kota dikelola dengan baik atau tidak. Warga berharap situasi ini segera berubah, dan Taman Merdeka kembali menjadi ruang publik yang terang, aman, dan membanggakan. (*)
Berita Lainnya
-
Dorong Legalitas, Komisi VII DPR RI Minta Kementerian Dampingi Wirausaha Baru di Kota Metro
Sabtu, 15 November 2025 -
Warga Serbu Bazar Murah Metro, Harga Sembako Dipangkas Hingga Rp 5.000
Jumat, 14 November 2025 -
Curi Motor Saat Transaksi COD, Pemuda Metro Pusat Dibekuk Polisi di Hotel
Kamis, 13 November 2025 -
Ratusan Pengurus KNPI Metro Dilantik, Walikota Ajak Pemuda Kolaborasi Bangun Bangsa
Kamis, 13 November 2025









