Pemprov Lampung Genjot Graduasi KPM, Target 16 Ribu Keluarga Mandiri per Tahun
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Dinas Sosial Provinsi
Lampung, Aswarodi, menjelaskan bahwa indikator utama keluarga penerima manfaat
(KPM) untuk bisa tergraduasi dari program bantuan sosial adalah meningkatnya
kondisi perekonomian mereka.
Kenaikan taraf hidup tersebut ditandai dengan adanya kemampuan
para KPM dalam memenuhi kebutuhan dasar secara mandiri.
Menurut Aswarodi, kebutuhan dasar yang dimaksud meliputi
pemenuhan makan dan minum bergizi, pakaian yang layak, serta kondisi papan atau
tempat tinggal yang memenuhi standar kelayakan.
"Jadi rumahnya sudah tidak lagi berlantaikan tanah, tidak
geribik, atapnya tidak ilalang, dan sudah permanen, itu menjadi salah satu
indikator bahwa mereka sudah siap tergraduasi," jelasnya saat dimintai
keterangan, Senin (17/11/2025).
Selain kebutuhan pokok, kemampuan keluarga dalam membiayai
pendidikan anak, mengakses layanan kesehatan, serta memiliki sanitasi rumah
tangga yang baik juga menjadi faktor pendukung.
Ia menambahkan bahwa KPM yang telah memiliki usaha sendiri atau
pendapatan tetap dari pekerjaan menjadi pertanda bahwa keluarga tersebut telah
berdiri secara mandiri.
Aswarodi juga memaparkan strategi besar Pemprov Lampung dalam
mendorong peningkatan jumlah KPM yang tergraduasi setiap tahun.
Melalui terobosan Gubernur Lampung, SDM Program Keluarga Harapan
(PKH) diarahkan untuk melakukan pendampingan yang lebih intensif agar setiap
pendamping mampu menggraduasi minimal 10 KPM per tahun.
"Kalau SDM PKH kita ada sekitar 1.600 orang, dikalikan 10
maka ada kurang lebih 16.000 KPM yang berpotensi tergraduasi setiap
tahun," ujarnya.
Dengan asumsi satu KPM terdiri dari 3 sampai 4 jiwa, maka jumlah
warga yang terdorong keluar dari garis kemiskinan dapat mencapai puluhan ribu.
Gubernur juga menargetkan angka kemiskinan di Provinsi Lampung
yang saat ini berada di kisaran 10 persen dapat turun hingga 6 persen pada
tahun 2029.
Strategi percepatan graduasi KPM ini dinilai menjadi langkah
paling efektif untuk mendorong penurunan angka kemiskinan secara signifikan.
"Graduasi ini sejalan dengan angka kemiskinan yang juga
menurun, kemarin itu hanya Lampung Tengah kurang lebih sekitar 750an KPM yang
tergraduasi. Kalau saya lihat di daerah lain juga hal yang sama dengan jumlah
yang bervariasi," kata dia.
Sebagai bentuk motivasi, Gubernur Lampung memberikan apresiasi
berupa hadiah pribadi kepada SDM PKH yang berhasil melakukan graduasi
terbanyak.
Salah satunya adalah pendamping bernama Siti yang mampu
menggraduasi hampir 70 KPM dan mendapatkan penghargaan sebesar Rp5 juta.
Peringkat kedua yang berhasil menggraduasi 34 KPM menerima
hadiah Rp3 juta, sedangkan peringkat ketiga yang menggraduasi 18 KPM juga
mendapat apresiasi langsung dari Gubernur.
"Memang strategi Pak Gubernur itu melalui SDM PKH untuk
melakukan graduasi sehingga kemarin untuk teman-teman SDM PKH yang mampu
menggraduasi dengan jumlah yang terbanyak diberikan apresiasi langsung dari
anggaran pribadinya Pak Gubernur," tuturnya.
Dinas Sosial memastikan bahwa setiap KPM yang tergraduasi tetap
dipantau agar tidak kembali masuk ke kategori desil 1 atau desil 2. Hal ini
penting mengingat mayoritas KPM berasal dari kelompok tersebut.
"Kita ingin ketika mereka tergraduasi, mereka benar-benar
keluar dari desil 1 dan 2. Kita awasi secara berkala dan kita harap mereka bisa
menjadi contoh dan success story bagi KPM lainnya," jelasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Lampung - Malaysia Sepakati Akselerasi Penempatan 200 Pekerja Migran ke Sektor Perkebunan
Senin, 17 November 2025 -
BNNP Lampung Tingkatkan Pengamanan Jalur Sumatera, Peredaran Narkoba Semakin Terbatas
Senin, 17 November 2025 -
4.302 KPM di Lampung Diusulkan Lulus PKH dan Terima Bantuan Pemberdayaan Usaha
Senin, 17 November 2025 -
Gubernur Lampung Buka Pekan Pendidikan Wartawan, Tekankan Pentingnya Integritas di Era AI
Senin, 17 November 2025









