• Selasa, 18 November 2025

Pertamina Blokir 394 Ribu Nomor Kendaraan Terindikasi Langgar Aturan BBM Subsidi

Selasa, 18 November 2025 - 10.32 WIB
36

Direktur Utama PT Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - PT Pertamina Patra Niaga memperketat pengawasan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Hingga pertengahan November 2025, total 394 ribu nomor kendaraan telah diblokir karena teridentifikasi melakukan kecurangan dalam pembelian BBM bersubsidi.

Direktur Utama PT Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta, Senin (17/11/2025), menyampaikan bahwa pemblokiran ini dilakukan untuk menjaga ketepatan penyaluran sekaligus memastikan subsidi tepat sasaran.

"Dari sisi pengawasan sistem subsidi, (Pertamina Patra Niaga) telah melakukan identifikasi fraud terhadap 394 ribu nomor kendaraan yang telah kita blokir untuk antisipasi maupun mitigasi adanya penyalahgunaan BBM (subsidi) di SPBU," kata Ega dikutip dari Antara, Selasa (18/11/2025).

Ia menambahkan, bentuk kecurangan dari kendaraan-kendaraan tersebut tidak dijabarkan secara rinci. Namun, langkah pemblokiran dipastikan dilakukan agar mereka tidak bisa lagi membeli BBM subsidi.

Selain memblokir nomor kendaraan, PT Pertamina Patra Niaga juga telah melakukan pembinaan terhadap 544 SPBU hingga pertengahan November 2025.

Dalam paparannya, Ega menegaskan bahwa Pertamina Patra Niaga terus memastikan distribusi energi berjalan merata hingga pelosok Indonesia.

Saat ini, perusahaan mengoperasikan 231 fasilitas, mulai dari terminal BBM, terminal LPG, hingga depo pengisian pesawat udara di berbagai wilayah. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Pertamina Patra Niaga mengoperasikan 15.345 titik penyaluran BBM, termasuk program BBM Satu Harga di 573 lokasi. Program tersebut bertujuan memperluas akses energi secara berkeadilan.

Pertamina Patra Niaga juga terus mengembangkan digitalisasi guna memperkuat monitoring transaksi BBM subsidi. Ega menyebut program strategis yang dijalankan pada 2025 mencakup peningkatan penyaluran subsidi tepat sasaran.

"Program-program strategis yang terus kita dorong selama tahun 2025 antara lain program subsidi tepat baik untuk sektor BBM maupun sektor LPG. Untuk sektor BBM saat ini telah dilaksanakan full QR Code untuk penyaluran BBM jenis solar maupun jenis Pertalite," katanya.

Menurutnya, hasil implementasi sistem tersebut mulai terlihat. Kuota solar hingga Oktober 2025 diperkirakan terkendali di bawah 1,5 persen dari total kuota yang diberikan kepada Pertamina Patra Niaga. "Sementara untuk sektor Pertalite diperkirakan under 10 persen dari kuota 2025," ujar dia.

Pertamina Patra Niaga juga terus mendorong pertumbuhan penjualan produk bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Salah satu yang dikembangkan adalah Pertamax Green.

Kini, terdapat 168 SPBU di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten yang menyediakan Pertamax Green. "Animo masyarakat cukup baik, sales growth sampai dengan saat ini kurang lebih 80 persen dibanding tahun 2024," pungkas Ega. (*)