Pertamina Blokir 394 Ribu Nomor Kendaraan Terindikasi Langgar Aturan BBM Subsidi
Direktur Utama PT Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - PT Pertamina
Patra Niaga memperketat pengawasan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Hingga pertengahan November 2025, total 394 ribu nomor kendaraan telah diblokir
karena teridentifikasi melakukan kecurangan dalam pembelian BBM bersubsidi.
Direktur Utama PT Patra Niaga, Mars Ega
Legowo Putra, dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta, Senin
(17/11/2025), menyampaikan bahwa pemblokiran ini dilakukan untuk menjaga
ketepatan penyaluran sekaligus memastikan subsidi tepat sasaran.
"Dari sisi pengawasan sistem subsidi,
(Pertamina Patra Niaga) telah melakukan identifikasi fraud terhadap 394 ribu
nomor kendaraan yang telah kita blokir untuk antisipasi maupun mitigasi adanya
penyalahgunaan BBM (subsidi) di SPBU," kata Ega dikutip dari Antara,
Selasa (18/11/2025).
Ia menambahkan, bentuk kecurangan dari
kendaraan-kendaraan tersebut tidak dijabarkan secara rinci. Namun, langkah
pemblokiran dipastikan dilakukan agar mereka tidak bisa lagi membeli BBM
subsidi.
Selain memblokir nomor kendaraan, PT
Pertamina Patra Niaga juga telah melakukan pembinaan terhadap 544 SPBU hingga
pertengahan November 2025.
Dalam paparannya, Ega menegaskan bahwa
Pertamina Patra Niaga terus memastikan distribusi energi berjalan merata hingga
pelosok Indonesia.
Saat ini, perusahaan mengoperasikan 231
fasilitas, mulai dari terminal BBM, terminal LPG, hingga depo pengisian pesawat
udara di berbagai wilayah. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Pertamina Patra
Niaga mengoperasikan 15.345 titik penyaluran BBM, termasuk program BBM Satu
Harga di 573 lokasi. Program tersebut bertujuan memperluas akses energi secara
berkeadilan.
Pertamina Patra Niaga juga terus
mengembangkan digitalisasi guna memperkuat monitoring transaksi BBM subsidi.
Ega menyebut program strategis yang dijalankan pada 2025 mencakup peningkatan
penyaluran subsidi tepat sasaran.
"Program-program strategis yang terus
kita dorong selama tahun 2025 antara lain program subsidi tepat baik untuk
sektor BBM maupun sektor LPG. Untuk sektor BBM saat ini telah dilaksanakan full
QR Code untuk penyaluran BBM jenis solar maupun jenis Pertalite," katanya.
Menurutnya, hasil implementasi sistem
tersebut mulai terlihat. Kuota solar hingga Oktober 2025 diperkirakan
terkendali di bawah 1,5 persen dari total kuota yang diberikan kepada Pertamina
Patra Niaga. "Sementara untuk sektor Pertalite diperkirakan under 10
persen dari kuota 2025," ujar dia.
Pertamina Patra Niaga juga terus mendorong
pertumbuhan penjualan produk bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Salah
satu yang dikembangkan adalah Pertamax Green.
Kini, terdapat 168 SPBU di DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten yang menyediakan Pertamax Green.
"Animo masyarakat cukup baik, sales growth sampai dengan saat ini kurang
lebih 80 persen dibanding tahun 2024," pungkas Ega. (*)
Berita Lainnya
-
Gubernur: Lampung Dibidik Pengedar Narkoba karena Pasar Usia Produktif Sangat Besar
Selasa, 18 November 2025 -
BNN Musnahkan 11,2 Kg Sabu dan Ganja, Kepala BNN: Lampung Jadi Jalur Strategis Peredaran Narkoba
Selasa, 18 November 2025 -
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem, Hujan Petir Berpotensi Terjang Sejumlah Wilayah di Lampung
Selasa, 18 November 2025 -
Baitul Jannah Islamic School Menuju Google Reference School: Kolaborasi Strategis Telkom Group dan Google for Education
Selasa, 18 November 2025









