• Rabu, 19 November 2025

Kakanwil Kemenag Lampung Tegaskan Penguatan Kurikulum Cinta untuk Cegah Kekerasan dan Bullying di Lembaga Pendidikan

Rabu, 19 November 2025 - 13.37 WIB
31

Kakanwil Kemenag Lampung Zulkarnain saat dimintai keterangan, Rabu (19/11/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung, Zulkarnain, menegaskan komitmennya untuk memperkuat upaya pencegahan kekerasan dan bullying di lingkungan pendidikan, termasuk di pondok pesantren dan madrasah.

Hal itu ia sampaikan usai memberikan arahan dan pembinaan kepada seluruh jajaran Kemenag di Provinsi Lampung yang berlangsung di Kantor Kemenag Lampung, Rabu (19/11/2025).

Menurut Zulkarnain, program prioritas Kementerian Agama saat ini menempatkan pembangunan karakter dan cinta kemanusiaan sebagai hal utama.

Ia menekankan bahwa seluruh lembaga pendidikan di bawah Kemenag harus ramah anak dan memberikan perlindungan penuh kepada peserta didik.

"Tidak boleh lagi ada lembaga pendidikan yang tidak ramah anak. Kita harus memproteksi mereka, menjauhkan dari perilaku bullying, kekerasan, dan lain sebagainya. Ini yang paling penting," ujarnya.

Salah satu upaya konkret yang didorong adalah penerapan kurikulum cinta, yakni penanaman nilai cinta kasih, penghargaan terhadap perbedaan, serta penguatan karakter sejak usia dini.

Kurikulum tersebut, kata Zulkarnain, sudah diarahkan oleh Menteri Agama untuk diterapkan di madrasah dan akan terus diperkuat di Lampung.

"Mencegah kekerasan, termasuk di pondok pesantren, dilakukan melalui kurikulum cinta. Di dalamnya ditanamkan rasa cinta kemanusiaan, bagaimana saling menghargai perbedaan. Perbedaan adalah rahmat, bukan alasan untuk konflik," tegasnya.

Ia juga menegaskan bahwa setiap anak adalah istimewa dan memiliki potensi masing-masing. Karena itu, para pendidik diminta memperlakukan semua siswa dengan penuh kasih sayang, serta memahami minat dan bakat mereka tanpa melakukan kekerasan verbal maupun fisik.

"Semua anak itu istimewa. Allah ciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya. Tugas kita adalah melihat potensi mereka. Maka seluruh siswa harus kita perlakukan dengan istimewa dan penuh cinta," jelasnya.

Selain fokus pada isu kekerasan, Zulkarnain juga memaparkan sejumlah program prioritas Kemenag lainnya, seperti penguatan ekoteologi, peningkatan layanan keagamaan yang berdampak pada masyarakat.

Kemudian pemberdayaan pondok pesantren dan UMKM, serta percepatan digitalisasi layanan agar masyarakat lebih mudah mengakses berbagai keperluan tanpa harus datang ke kantor.

Ia meminta seluruh jajaran di lingkungan Kemenag Lampung bekerja maksimal dan menunjukkan kinerja nyata untuk umat dan masyarakat. Bahkan, ia menegaskan tidak akan segan melaporkan ke pusat apabila ada aparat yang tidak menjalankan tugas dengan baik.

"Kita adalah pelayan umat dan pelayan masyarakat. Saya minta seluruh jajaran untuk kerja, kerja, kerja dan membuktikan bahwa kita benar-benar hadir untuk melayani," pungkasnya. (*)