• Kamis, 04 Desember 2025

Sistem Delay hingga Posko Alat Berat, Dishub Lampung Siapkan Strategi Atasi Kepadatan Nataru

Kamis, 04 Desember 2025 - 13.57 WIB
10

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung memastikan seluruh armada, infrastruktur, dan personel disiagakan untuk menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat pada libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Prediksi kenaikan pergerakan penumpang sekitar 4 persen membuat pemerintah mengambil langkah antisipatif di seluruh sektor transportasi.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, mengatakan koordinasi lintas instansi telah dilakukan sejak awal Desember untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan masyarakat. Beberapa titik strategis bahkan telah disiapkan menjadi buffer zone.

“Di lokasi-lokasi seperti Rest Area KM 20B, KM 33B, KM 49B, KM 67B, KM 87B, buffer zone Gayam, hingga Rumah Makan Gunung Jati, ketika ada kepadatan akan dilakukan penundaan kendaraan atau delaying system, pemeriksaan tiket, manifes, proses check-in, serta penyediaan kantong parkir menuju Pelabuhan Bakauheni,” ujarnya, Kamis (4/12/2025).

Lintasan Merak–Bakauheni tetap menjadi prioritas utama layanan penyeberangan. Sementara jalur alternatif seperti BBJ M. Pilu–Bojonegoro, PT Wika Beton Ciwandan–Panjang, dan Krakatau Bandar Samudra hanya akan diaktifkan bila terjadi kondisi darurat.

Untuk mendukung kelancaran perjalanan, Dishub juga mengintensifkan sosialisasi mengenai tiket verifikasi, informasi cuaca, dan kebijakan transportasi yang harus dipahami masyarakat. “Penempatan posko alat berat, posko rawan macet, serta posko penanganan banjir dan longsor juga kami siagakan sebagai langkah antisipatif,” kata Bambang.

Dari hasil pemetaan, terdapat 43 titik rawan longsor, 23 titik rawan macet, 14 titik rawan banjir, dan 21 titik rawan kecelakaan yang menjadi fokus pengamanan selama periode Nataru.

Pada sektor penyeberangan, kesiapan dermaga ditingkatkan dengan pengoperasian dua dermaga kapal ekspres di lintasan Merak–Bakauheni sejak 1 Desember 2025. Sejumlah armada juga disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, seperti KMP Virgo 18, KMP Athaya, KMP SMS Sagita, KMP Kirana 9, KMP Elisia, KMP Trimas Kanaya, KMP Windu Karsa Pratama, KMP Safira Nusantara, KMP Khalisa, dan KMP Erina.

Sementara itu, pengecekan keselamatan atau RAM cek pada moda kereta api telah dilakukan bersama tim Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Sumbagsel. “Kereta Api Rajabasa, Kereta Api Kuala Sambas, serta dua lokomotif CC 201 telah melalui tahap pemeriksaan tersebut,” jelasnya.

Pemeriksaan lanjutan dilakukan pada 18–21 November 2025 di Stasiun Tanjung Karang, Labuhan Ratu, Kotabumi, Blambangan Umpu, Martapura, dan Baturaja. Di moda darat, Terminal Rajabasa menjadi fokus pengawasan. Berdasarkan RAM cek Januari–Agustus 2025, dari 1.097 bus yang diperiksa, hanya 307 atau sekitar 28 persen yang dinyatakan laik jalan. Sebanyak 446 bus lainnya dinyatakan laik dengan catatan perbaikan.

Terkait pergerakan penumpang, Bambang menyebutkan bahwa volume angkutan Nataru cenderung meningkat setiap tahun. “Pada periode 2023–2024 tercatat 726.062 penumpang. Pada 2024–2025 naik menjadi 839.685 penumpang atau meningkat sekitar 15,65 persen. Untuk Nataru 2025–2026, kami memperkirakan kenaikan sekitar 4 persen,” ujarnya.

Bambang menegaskan bahwa seluruh upaya ini dilakukan untuk memastikan perjalanan masyarakat berjalan aman dan lancar. “Kami mengutamakan keamanan dan kelancaran arus perjalanan. Semua sektor transportasi terus kami pantau dan koordinasikan agar masyarakat dapat bepergian dengan nyaman,” tutupnya. (*)