• Kamis, 25 April 2024

Indonesia-Italia Tingkatkan Hubungan Diplomatik dengan Melibatkan UKM

Kamis, 08 Februari 2018 - 22.40 WIB
111

Kupastuntas.co, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) berharap adanya penguatan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Italia, khususnya di bidang investasi.

Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Italia Angelino Alfano mengunjungi Indonesia pada Rabu (07/02/2018). Kedatangan Menlu Italia ke Indonesia ini, memulai rangkaian kunjungan di Asia Tenggara.

Terkait pada tema perayaan 70 tahun hubungan diplomatik, Italia adalah mitra dagang Indonesia ketiga terbesar di Uni Eropa. Hingga November 2017, total perdagangan Indonesia-Italia telah mencapai US$3 miliar atau meningkat 16,84% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016.

Terkait dengan kerja sama ekonomi kreatif, Indonesia dan Italia sepakat untuk meningkatkan kerja sama yang melibatkan usaha mikro menengah (UKM) Indonesia dengan mitra terkait di Italia, utamanya dalam industri kuliner, fesyen, dan mebel.

Ketua Kadin Rosan P. Roslani mengatakan penguatan hubungan ekonomi diharapkan juga memperkuat investasi perusahaan Italia di Tanah Air.

“Sebenarnya banyak hal yang dapat disinergikan. Mereka memiliki pasar yang kuat untuk produk high-end, sementara kita kuat untuk design dan kerajinan,” tuturnya, Kamis (8/2/18).

Hanya saja, minat investasi perusahaan Italia terkendala oleh beberapa hal. Rosan menyebut, Menlu Italia mengungkapkan permintaan agar regulasi investasi Tanah Air diperbaiki.

“Mereka menyampaikan lebih kepada masalah kebijakan yang ada antara pusat dan daerah. Mereka mau investasi, tapi terkendala hal tersebut,” tambahnya.

Selain urusan perizinan investasi, Rosan juga mengaku pihak Italia mengeluhkan kebijakan ketenagakerjaan Indonesia.

Sebelumnya, Indonesia dan Italia juga memiliki kerja sama yang erat dalam hal dialog lintas agama. Kedua negara sepakat untuk terus mempromosikan budaya toleransi dan moderasi dalam mendukung perdamaian dunia.

Indonesia dan Italia sepakat untuk membantu pemerintah Myanmar dan Bangladesh dalam menjamin proses repatriasi pengungsi yang dijalankan dalam menghadapi krisis Rakhine State.

Selanjutnya dalam konteks kerja sama Asean–Uni Eropa, Menlu Retno dan Menlu Alfano bicarakan kolaborasi dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi negara-negara di kawasan. (*)

Editor :