• Sabtu, 27 April 2024

Terduga Teroris Warga Kotaagung Dimakamkan

Sabtu, 10 Februari 2018 - 18.55 WIB
259

terduga-teroris-warga-kotaagung-dimakamkan-01.jpgKediaman orangtua terduga teroris Muhammad Jefri di perkampungan nelayan Kapuran, Kelurahan Pasarmadang, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus disambangi anggota Polres Tanggamus. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Tanggamus - Jenazah Muhammad Jefri (32), warga Kapuran, Kelurahan Pasarmadang, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, terduga anggota jaringan teroris kelompok Ali Hamka, yang diduga terlibat teror Makasar dan bom Thamrin, dimakamkan di kampung halamannya di TPU Kapuran, Kelurahan Pasarmadang, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, Sabtu (10/02/2018) pagi sekitar pukul 6.00 WIB. Pemakaman jenazah Muhammad Jefri, terduga teroris yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Jalan Jenderal Sudirman, Desa Cipancuh, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (07/02/2018) lalu itu dilakukan secara diam-diam dan hanya dihadiri keluarga dekat saja. Bahkan usai pemakaman, tak ada satupun keluarga dan tetangga terduga teroris ini yang mau berbicara kepada wartawan. Mereka diam dan enggan meladeni pertanyaan wartawan atau siapa pun. Jenazah Jefri tiba di kampung halamannya pada Sabtu (10/02/2018) sekitar pukul 04.00 WIB setelah sebelumnya dijemput keluarga di Pelabuhan Merak, Banten. Dan sekitar pukul 06.00 Wib, jenazah Jefri langsung dimakamkan. Berita tewasnya Jefri yang disebut-sebut terduga anggota jaringan teroris kelompok Ali Hamka, yang diduga terlibat teror disejumlah wilayah Indonesia, seperti Kabupaten Ciamis, Makasar dan bom Thamrin itu mengagetkan warga perkampungan nelayan Kapuran. Warga Kapuran yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan itu sangat kaget dan gempar mendengar kabar jika salah seorang warganya menjadi teroris, dan selama ini menjadi target Tim Densus 88 Antiteror. "Terus terang berita ini sangat mengagetkan dan membuat gempar. Masa dari sini (Kapuran) ada yang jadi teroris. Ini sungguh sulit dipercaya," kata Mat, salah seorang tetangga orangtua Jefri. Menurutnya, sesungguhnya Jefri bukan asli dari Kapuran, tetapi dia dari Dusun Way Tuba, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus. "Dia itu tinggalnya di Way Tuba, kalau rumah yang disini (Kapuran) itu rumah orangtuanya. Si Jefri ini jarang pulang ke rumah orangtuanya karena dia menikah sama orang Indramayu, Jawa Barat," terangnya. Seingatnya, kata dia, Jefri ini sudah lama merantau keluar daerah, dan akhirnya menikah dengan Ardila, asal Indramayu, Jawa Barat. "Memang tadi malam (Jumat malam, 9 Februari) saya mendengar kabar jika keluarga Jefri ini berangkat mau menjemput jenazah Jefri di Merak, katanya dia meninggal karena sakit, ga taunya abis ditangkap Densus 88, katanya anggota teroris," kata dia. Sebelumnya, Detasmen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap dua orang terduga teroris, Muhammad Jefri (32) dan istrinya Ardila (18) di Jalan Jenderal Sudirman, Desa Cipancuh, Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (07/02/2018) lalu. Terduga teroris tersebut diduga merupakan jaringan dari Binaan Ali Hamka (Narapidana Teroris LP Cipinang) dan turut serta dalam kegiatan kelompok teroris di Indonesia. Sementara berdasarkan laman Pojokbandung.com, Muhammad Jefri bersama LRR (19) warga Jalan Gunung Laya RT 001/RW 001 Desa Klayang, Kecamatan Gunung Jati, pernah ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri, di sebuah rumah kontrakan milik Diding di Dusun Jatirasa RT 01/RW 06 Desa Cikampek timur, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, pada hari Jumat, 12 Februari 2016 malam. Kedua orang terduga kelompok pedagang kebab Ar-Royah ini merupakan hasil pengembangan dan penangkapan terduga teroris di Kabupaten Ciamis. (Sayuti)
Editor :