• Kamis, 25 April 2024

Ini 4 Provinsi yang Berlakukan Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan

Rabu, 21 Februari 2018 - 13.16 WIB
180

Kupastutas.co, Jakarta – Sebanyak 4 (empat) provinsi, yaitu Sumatra Selatan (Sumsel), Riau, Kalimantan Barat (Kalbar), dan Kalimantan Tengah (Kalteng) telah menetapkan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sejak awal tahun 2018 ini.

Dirirlis dari setkab.go.id pada Rabu (21/2/2018), Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, penetapan status siaga darurat karhutla itu berdasarkan pertimbangan telah ditetapkannya beberapa kabupaten/kota di wilayahnya yang menetapkan siaga darurat karhutla, adanya peningkatan jumlah titik panas (hotspot), masukan dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), dan pengalaman penanganan karhutla sebelumnya.

“Dengan pemberlakuan siaga darurat maka ada kemudahan akses dalam penanganan karhutla, baik pengerahan personel, komando, logistik, anggaran, dan dukungan dari pemerintah pusat. Jalur komando penanganan lebih mudah koordinasinya,” kata Sutopo dalam siaran persnya Rabu (21/2/2018) pagi.

Sutopo menyebutkan, daerah-daerah yang berada di sekitar garis khatulistiwa saat ini memasuki musim kemarau periode pertama seperti Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah yang memiliki pola hujan ekuatorial.

Antara pertengahan Januari hingga Maret, lanjut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB itu kemarau pertama. Kemudian Maret-Mei masuk musim penghujan, dan selanjutnya Juni-September kemarau kedua yang lebih kering. Karhutla umumnya meningkat pada periode kedua musim kemarau ini.

“Ini sesuai pola hujan ekuatorial dicirikan oleh tipe curah hujan dengan bentuk bimodial (dua puncak hujan) yang biasanya terjadi sekitar bulan Maret dan Oktober atau pada saat terjadi ekinoks,” ujar Sutopo.

Menurut Sutopo, jumlah titik panas (hotspot) terus meningkat. Dalam seminggu terakhir hotspot di Kalimantan Barat banyak ditemukan. Bahkan Kota Pontianak terselimuti asap karhuta. Pantauan  hotspot 24 jam terakhir dari satelit Aqua, Terra, SNNP pada katalog modis LAPAN pada 21/2/2018  pukul 07:23 WIB dengan kategori sedang (30-79%) dan tinggi (>=80%) terdapat 90 hotspot di Indonesia.

Untuk mengatasi karhutla, jelas Sutopo, dilakukan operasi darat, operasi udara, operasi penegakan hukum, operasi patroli dan sosialisasi, operasi pelayanan kesehatan, dan berbagai upaya lain.

Ia menyebutkan, personel gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, Damkar, Satpol PP, masyarakat peduli api, dunia usaha, dan relawan dikerahkan untuk mengatasi karhutla.

“BNPB masih menyiapkan dukungan pesawat untuk hujan buatan dan helikopter water bombing,” jelas Sutopo seraya menambahkan, bantuan logistik dan peralatan yang sebelumnya telah didistribusikan ke berbagai BPBD saat ini digunakan untuk pemadaman.  (Rls)

Editor :