• Sabtu, 27 April 2024

Air PDAM Tak Mengalir, Warga Kotaagung Terpaksa Pakai Sungai

Selasa, 20 Maret 2018 - 22.47 WIB
280

Kupastuntas.co, Tanggamus - Lantaran air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Agung tak kunjung mengalir. Warga Way Jelai, Kelurahan Baros, Kecamatan Kotaagung, Tanggamus terpaksa memanfaatkan sungai untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, kendati kotor dan berbau.

"Sekitar tahun 90-an warga Way Jelai (RT 08 RW 03) ini mulai beralih menggunakan air PDAM, menyusul air sungai Way Jelai mulai tercemar, walau untuk nyuci baju dan buang hajat," kata Ipin (60) warga setempat, Selasa (20/03/2018).

Menurut Ipin, berbarengan dengan masuknya air PDAM, secara perlahan warga mulai menimbun sumur yang ada yang selama puluhan tahun menjadi sumber air bersih.

"Tapi sudah lebih dari lima tahun ini air PDAM sering tidak mengalir, atau kalau mengalir airnya kecil," ungkapnya.

Kondisi ini memaksa warga kembali memanfaatkan air sungai yang kotor dan berbau untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, seperti mencuci, mandi, gosok gigi bahkan wudhu dan buang hajat.

"Sebenarnya air sungai Way Jelai ini sudah tidak layak lagi digunakan, karena tercemar dan bau," kata Ruminah, warga lainnya.

Untuk keperluan mandi dan mencuci, warga pun harus rela menahan gatal dan bau akibat sungai kotor dan bercampur sampah serta kotoran manusia. "Bahkan air PDAM di musala juga sering mati, sehingga mengganggu warga untuk beribadah," ujar Mantri, pengurus musala setempat.

Dan untuk mendapatkan air sedikit bersih, warga membuat sumur-sumur resapan di pinggir sungai, dan menggunakan air untuk mencuci pakaian, mandi, menyikat gigi dan berwudu.

Kondisi air yang kotor dan berbau tak jarang membuat warga mulai terserang penyakit gatal gatal dan alergi. Namun, air sungai yang kotor dan berbau ini menjadi satu-satunya sumber air yang masih bisa diharapkan warga. (Sayuti)

Editor :