• Jumat, 26 April 2024

Kampanye Dengan Kartu, Bawaslu Nyatakan Hal Itu Sah Saja

Rabu, 28 Maret 2018 - 20.28 WIB
84

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Berbagai strategi untuk mempromosikan niat para pasangan Calon Gubenur Lampung-Wakil Gubenur, akan terus dilakukan hal ini dilakukan agar dapat merangkul suara masyarakat dan menang sehingga mendapat fasilitas BE1.

Dari empat pasangan Calon Gubenur Lampung, setelah mendapatkan nomor urut. Pertama M. Ridho Ficardo-Bachtiar Basri, kedua Herman HN-Sutono, ketiga Arinal Djunaidi-Chusnia Chalim (Nunik), dan Mustafa-Ahmad Jajuli.

Misalnya seperti, Arinal Djunaidi-Nunik, calon yang diusung tiga partai politik ini, PKB, Golkar dan PAN telah membagikan Kartu Petani Berjaya. Dimana kartu ini diunggulkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena sekitar 70 persen warga Lampung berprofesi sebagai petani bahkan dapat membantu petani dalam mengatasi ketersedian benih dan pupuk untuk petani tanaman.

Disusul Mustafa-Ahmad Jajuli pasangan calon nomor 4 luncurkan kartu jaminan 4. Salah satu hal yang mendesak di Lampung adalah bagaimana menaikkan IPM atau Indeks Pembangunan Manusia. IPM dibentuk dari 4 indikator diantaranya yakni angka harapan hidup, angka melek huruf, lama sekolah serta pengeluaran perkapita.

Menanggapi itu, Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung, Ade Asy'ari menyatakan, kampanye kartu yang dilakukan dua cagub, itu sah-sah saja. Ade menyatakan, bahwa kampanye yang dilakukan oleh dua calon Arinal-Nunik, lalu Ahmad Jajuli termasuk kampanye program visi-misi.

"Iya gak masalah,  itu kan termasuk program. Karena ini juga sudah pernah dilakukan oleh Joko Widodo dia membuat Kartu Indonesia Pintar (KIP)," kata mantan Ketua Panwaslu Bandar Lampung tersebut, Rabu (28/3/2018).

Tak hanya Jokowi, kata Ade, bahkan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga demikian melakukan kampanye dengan Kartu Jakarta Sehat.

Pengamat politik dari Universitas Lampung, Yusdianto menilai bahwa kampanye dengan menggunakan kartu yang dijanjikan oleh pasangan nomor urut 3 dan 4. Ia melihat kedepan bahwa penerapannya akan menjadi polemik. Hal ini tentu berhubungan dengan masalah rakyat yang ada dilapangan.

"Sebagai contoh, nantinya apahkah pupuk akan mudah didapat, seperti janjinya?, tentu sulit karena dengan banyaknya kebutuhan petani atas pupuk kan tidak gampang, artinya mereka (Arinal) menjanjikan tidak langka," ujar Yusdianto.

Kendati demikian, kampanye, menggunakan kartu dampak positipnya memang perlu diapresiasi ketika nanti hal ini bisa diwujudkan. "Jangan jadinya tidak efektif, karena regulasi penyalurannya tidak jelas," ujar mahasiswa S-3 Universitas Padjajaran (Unpad) tersebut.

Berbeda dengan Liasion Officer (LO) pasangan M.Ridho Ficardo-Bachtiar Basri, Abu Hassan, pihaknya tidak akan, kampanye menggunakan kartu seperti  Arinal dan Jajuli.

"Kita akan melindungi petani dengan peraturan daerah tentang harga produksi hasil pertanian,  program peningkatan dan kwalitas hasil produksi pertanian," kata Abu.

Untuk diketahui Calon Wakil Gubernur Nomor 4, Ahmad Jajuli, telah mengkampanye Kartu Jaminan 4 atau KJ4 bakal mengkover IPM.

"KJ4 Insya Allah bakal menjadi solusi akan kebutuhan peningkatan angka harapan hidup, angka melek huruf, lama sekolah dan pengeluaran perkapita Provinsi Lampung. Sebab, KJ4 menjamin pada sisi kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan jaminan usaha dan kemandirian," kata Jajuli. (Bong)

 

Editor :