• Jumat, 19 April 2024

Bayi Usia Dua Bulan di Tubaba Ini Butuh Uluran Tangan Para Dermawan

Sabtu, 31 Maret 2018 - 16.43 WIB
341

Kupastuntas.co, Tulangbawang Barat - Sungguh malang nasib bayi mungil Ana Nurfadillah yang baru berusia 2 (dua) bulan harus terbaring lemah dan bernafas harus dibantu oksigen di RSUD Tubaba lantaran sang bayi didiagnosa mengidap Hernia Diafragma.

Ana Nurfadillah adalah buah hati dari pasangan Heru Cahyono (33) dan Lensi Wardowi (29) Warga Tiyuh Dwikora Jaya, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) harus dirawat intensif.

Dikatakan Ulfi (29) salah seorang kerabat pasien mengatakan bahwa Bayi Nurfadillah mengalami penyakit susah untuk bernapas (Hernia Diafragma) sehingga pasien harus mengunakan alat bantu oksigen. Sedangkan, menurut keterangan Dokter bayi ini terkena Hernia Diafragma atau ada kebocoran.

"Jadi kalau untuk bernapas itu kaya lambung atau apa gitu, naik ke atas terus nutup saluran pernapasan sehingga pasien harus mengunakan alat bantu oksigen," kata dia melalui pesan singkat, Sabtu (31/03/2018).

Dikutip dari pesan Ulfi juga bahwa, penyakit yang diderita sang bayi sangat berat. Belum lagi, kondisi ekonomi keluarga yang sangat lemah sehingga keluarganya berharap adanya dermawan yang dapat membantu.

"Kami dari keluarga mengharapkan kepada masyarakat yang peduli ataupun Pemerintah agar dapat membantu keluarga pasien untuk dapat melanjutkan pengobatan bayi tersebut," harapnya.

Dihubungi terpisah, Dr Pramono Satrio Wibowo Direktur RSUD Tubaba membenarkan jika Bayi Ana Nurfadillah sudah  sekitar seminggu dirawat di RSUD guna mendapatkan penanganan medis yang maksimal dan sebaik mungkin. Sebab, sang bayi pernah dirawat salah satu Rumah Sakit Swasta dan terbentur biaya sehingga ia mengambil langkah untuk merawat sang bayi di RSUD Tubaba.

"Ya, saat ini pihak RSUD Tubaba melakukan perawatan maksimal terhadap pasien. Berdasarkan keterangan dokter di Rumah Sakit Swasta, pasien di diagnosa ada celah di rongga dada yang membatasi antara dada dan perut sehingga usus naik ke paru-paru mensesak paru dan jantung saat bernapas atau bahasa medis Hernia Diafragma," jelas Pramono melalui WhatsApp.

Pramono menambahkan, saat ini pihaknya melakukan penanganan medis dan ditangani secara intensif oleh dokter anak RSUD Tubaba. Hal ini sembari menunggu kelengkapan BPJS pasien.

"Terkait penyakinya sendiri, pihak RSUD Tubaba belum bisa memastikan apakah itu penyakit Hernia Diafragma atau bukan, karena untuk memastikannya kita perlu CT Scan Thorak. Namun, yang pasti saat ini pihak RSUD terus melakukan penanganan dan pengobatan semaksimal mungkin untuk kesembuhan pasien walau pun harus mencari obat di luar kabupaten," ujarnya. (Irawan/Putra)

Editor :