• Kamis, 18 April 2024

Banjir Bah Melanda Kalianda

Rabu, 04 April 2018 - 07.30 WIB
330

 

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Hujan deras yang disertai angin kencang yang terjadi pada Selasa (3/4) hingga Rabu (4/4) dini hari menyebabkan munculnya air bah sehingga merendam hampir seluruh desa di Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.

Bahkan, kejadian air bah tesebut menyebabkan dua orang hanyut di aliran sungai, jembatan Candi Girang, Kelurahan Wayurang. Satu dari dua orang yang nyatakan menghilang tesebut sudah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di daerah Pantai Keduh.

“Benar, awalnya ada lima orang yang hanyut tiga diselamatkan dua menghilang. Setelah melakukan proses pencarian, ditemukan lagi satu sudah meninggal dunia dan satunya masih dalam pencarian hingga saat ini,” kata Camat Kalianda, Erdiansyah pagi ini.

Ia menyampaikan, dampak dari pada hujan tersebut hampir terjadi disetiap desa.

“Rata dampaknya, ada beberapa desa lain juga yang terkena. Saat ini masih di data apa-apa saja yang rusak,” ujarnya.

Selain itu, jembatan penghubung dari arah Desa Kedaton menuju arah Pasar Inpers daerah Kota Baru, mengalami keretakan pada bagian badan jalan, sehingga warga pun menutup akses jalan guna mengantisipasi korban.

“Iya, itu juga retak. Dikhawatirkan kalau terus dilintasi kendaraan bisa putus, makanya ditutup sementara agar segera dapat diperbaiki,” ujarnya.

Sementara itu, menurut keterangan Qorilnilwan warga Kalianda, musibah air bah yang melanda Kecamatan Kalianda menerjang sejumlah desa seperti Sukaratu, Tajimalela, Canggu, Kelurahan Wayurang dan Kedaton.

Akibat dari pada itu, sejumlah rumah masyarakat mengalami kerusakan, menyebabkan hewan ternak warga hanyut disapu banjir, merusak jalan, jembatan serta menimbulkan korban jiwa.

Seperti yang ditulisnya di laman Facebook-nya yang ditagkan ke wartawan Kupastuntas.co, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Lampung Selatan itu menuliskan bila dua orang korban yang hanyut tersapu banjir bah semalam merupakan kakak beradik.

“Dua orang kakak beradik hilang di Candigirang. Satu orang bernama Embik (Samsul Bahri) ditemukan sudah menjadi mayat di Pantai Keduh, satu orang lagi (Amir) dalam proses pencarian,” tulisnya. (Dirsah)

Editor :