• Jumat, 26 April 2024

Merasa Lesu, Mungkin Anda Mengalami Gejala Kepikunan

Jumat, 13 April 2018 - 13.53 WIB
45

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pikun atau demensia sekarang bukan lagi penyakit yang sering diidap lansia. Faktanya, orang di usia 40-an juga rentan terkena Early Onset Alzheimer's Disease (AD), salah satu yang dapat mengakibatkan pikun.

"Pikun atau demensia adalah penurunan fungsi kognitif yang disertai dengan perubahan perilaku. Ada perubahan aktivitas keseharian," ujar dr Gea Pandhita, MKes, SpS, dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya di Jakarta Selatan, Kamis (12/4/2018).

Jika kamu sering mengalami tanda-tanda berikut ini, bisa jadi kamu berisiko besar terkena Early Onset AD. Waspadai ya!

Masalah dengan ingatan bisa jadi gejala dini demensia. Perubahannya bisa samar dan sering melibatkan ingatan jangka pendek.

Kalau kamu sering lupa di mana kamu menaruh suatu barang, atau suka lupa kenapa kamu masuk ke kamar, kamu mesti waspada.

Orang yang mengidap demensia sering kesusahan untuk menjelaskan sesuatu atau menemukankata yang tepat untuk mengekspresikan diri mereka.

Kalau kamu sering susah diajak ngobrol, atau kamu punya orang terdekat yang susah diajak ngobrol, bisa jadi tanda-tanda demensia.

Umumnya perubahan mood menjadi gejala dari banyak masalah kesehatan. Kadang kita tak menyadarinya, namun jika ini terjadi pada orang lain biasanya kita langsung tahu.

Perubahan mood yang biasanya terlihat adalah ketika seseorang depresi. Atau selain berubahnya mood, kadang kepribadian mereka suka berubah-ubah.

Kelesuan di sini bisa berarti seseorang mendadak tidak tertarik lagi melakukan suatu hobi atau aktivitas. Kadang juga terlihat tiba-tiba tidak ingin keluar rumah atau melakukan sesuatu yang menyenangkan.

Orang yang mengidap demensia terlihat tak punya emosi alias datar-datar saja. Dan juga kerap tidak tertarik untuk berkumpul dengan keluarga dan teman.

Perubahan samar dalam kemampuan menyelesaikan pekerjaan yang biasa dilakukan bisa jadi indikasi kamu punya demensia dini. Biasanya diawali dengan susah melakukan pekerjaan yang rumit, misal sesimpel bermain game yang punya banyak aturan.

Selain itu juga bisa ditandai dengan sulit mempelajari hal-hal baru atau mengikuti rutinitas baru. (*)

Sumber:detik.com

Editor :