• Jumat, 26 April 2024

Wow! Warga Lambar Bisnis Kibol Hasilkan Puluhan Juta

Rabu, 18 April 2018 - 14.01 WIB
349

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Jelang Ramadan 1439 H tiba berbagai aktifitas yang berhubungan dengan bulan suci umat muslim ini mulai menggeliat hampir di setiap daerah baik kota maupun daerah. Aktifitas yang paling sering terlihat adalah aktifitas ekonomi, momen ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berlomba-lomba mencari penghasilan tambahan.

Banyak produk unik dan menarik yang hanya ada dikala bulan puasa akan tiba khususnya produk kuliner. Seperti yang dilakukan oleh Ipin, warga Pekon Kembahang Kecamatan Batubrak yang menggeluti bisnis Kibol (buah aren) yang merupakan bahan baku dari kolang kaling (salah satu bahan untuk membuat kolak), biasanya dijadikan untuk menu buka puasa oleh umat muslim yang menjalankan ibadah puasa.

Dikatakan Ipin kepada Kupas Tuntas (18/04/2018), bisnis buah aren yang sudah digelutinya selama puluhan tahun tersebut sangat menguntungkan dari hasil bisnis jual beli buah aren tersebut Ipin bisa membeli satu unit sepeda motor baru setiap tahunnya,

"Untungnya lumayan mas, jika ditotal keuntungan dari bisnis ini saya bisa memiliki satu unit sepeda motor baru setiap tahunnya. Paling tidak saya bisa mendapat keuntungan 15 juta tiap kali momen ini tiba, kalau lagi ramai dan ekonomi masyarakat sedang bagus untung yang saya dapat hingga 20 juta," ujar Ipin.

Dijelaskan Ipin, untuk mendapatkan buah aren yang berkualitas baik dirinya harus turun langsung ke dalam hutan untuk melihat kondisi buah aren yang akan di panen. Sebelum di panen Ipin terlebih dahulu menentukan waktu yang tepat kapan buah aren tersebut bisa di ambil sesuai dengan usia buah, karna buah yang di panen tidak boleh terlalu tua atau terlalu muda agar biji kolang kaling yang di hasilkan berkualitas baik dan mudah saat di olah.

"Buah yang baik harus cukup umur, jika terlalu muda maka buah akan mudah busuk dan tidak bisa bertahan dalam waktu yang lama, begitu juga jika terlalu tua maka buah akan sulit di olah karna tekstur buah yang sudah mengeras. Maka dari jauh-jauh hari buah harus di pantau dan ditentukan waktu untuk mengambilnya," katanya.

Menurut Ipin, untuk kelancaran bisnisnya dirinya memberdayakan beberapa warga di Pekon Kembahang dalam membantunya mengumpulkan buah aren. Mulai dari memetik buah dari dalam hutan, hingga mengangkut hasilnya ke lokasi penampungan.

"Pesanan buah aren cukup stabil setiap tahun, yang pesan dari berbagai daerah seperti bandar lampung hingga ke ibukota jakarta. Maka itu ada 7 atau 8 orang warga di sini yang saya tugaskan untuk mengumpulkan buah aren, dari mereka saya membeli buah aren dengan harga 35 ribu hingga 50 ribu setiap tandannya. Namun dalam memetik buah aren saya yang tentukan pohon mana saja yang akan di ambil buahnya dan ada berapa banyak yang dapat di ambil," jelas Ipin.

Masih kata Ipin, di setiap kali menjual buah aren kepada pembeli setidaknya 1 unit mobil fuso dapat terisi penuh bahkan bisa 2 hingga 3 mobil, tergantung banyaknya pesanan dari pembeli. "Biasanya mereka datang membawa mobil dengan kapasitas angkut yang besar, paling sering mobil jenis fuso. Dalam satu bulan bisa 2 hingga 3 kali pengangkutan, setelah di angkut itu maka saya akan tersenyum lega karna yang tinggal hanya uang ditangan dari hasil penjualan Kibol," terang Ipin sambil tertawa.

Meski bisnis tahunan dari buah aren bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan, namun proses yang di harus dilewati tidaklah segampang yang orang pikirkan. Buah aren merupakan salah satu buah dengan getah yang dapat menimbulkan rasa gatal jika terkena kulit manusia, hal tersebut dikarnakan getah yang terkandung dalam buah aren mengandung asam oksalat yang dapat menimbulkan rasa gatal yang luar biasa jika terkena kulit.

"Bisnis buah aren punya resiko juga, kalau tidak hati-hati saat memanjat pohon aren bisa jatuh karna pohon yang cukup tinggi, tapi resiko terbesar adalah jika terkena getah dari buah aren. Seluruh tubuh akan merasa gatal yang luar biasa dan harus segera di obati, jika tidak orang yang kena getah ini akan sangat menderita. Makanya yang saya tugaskan untuk mengambil buah adalah mereka yang sudah berpengalaman dan sudah tau cara agar tidak terkena getah," tutupnya. (Anton)

Editor :