• Jumat, 29 Maret 2024

Cegah Kanker Serviks Dengan Vaksin Human Papillo Virus (HPV) Sejak Dini

Jumat, 20 April 2018 - 20.34 WIB
119

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Vaksin Human Papillo Virus (HPV) untuk mencegah kanker serviks dan penyakit lainnya yang disebabkan HPV perlu dilakukan sejak dini. Vaksinolog dan dokter spesialis penyakit dalam Kristoforus Hendra Djaya menyebutkan, vaksin HPV sebaiknya diberikan sedini mungkin, ketika anak berusia sekitar 10 tahun.

"Justru harusnya [vaksin HPV] diberikan ketika masih anak-anak," ucap Kristoforus dalam sebuah diskusi di Upnormal Coffee & Roaster, Jakarta Pusat, Kamis (19/4/2018).

Hal ini disebabkan, anak-anak berusia sekitar 10 tahun belum terpapar HPV. Sehingga tingkat efikasi atau keberhasilan vaksin lebih tinggi, yakni mencapai 99 persen.

Sedangkan mereka yang berusia lebih tua, apalagi sudah menikah, mungkin telah terpapar virus HPV, walau sel yang terinfeksi virus HPV tersebut belum berkembang menjadi sel kanker. Di tahapan ini, virus HPV yang diberikan akan memiliki tingkat keberhasilan yang lebih rendah.

Menurut Kristoforus, vaksin HPV bekerja layaknya sebuah benteng. Antibodi yang diproduksi tubuh karena telah menerima vaksin HPV hanya dapat mencegah virus HPV baru masuk ke dalam sel tubuh. Jika virus HPV telah ada di dalam beberapa sel tubuh sebelum vaksin diberikan, vaksin tersebut tidak akan mampu membunuhnya.

Oleh karenanya, bagi orang yang sudah dewasa, cara paling efektif untuk mencegah kanker serviks atau penyakit lain yang disebabkan virus HPV adalah lewat kombinasi screening dan vaksin.

"Screening untuk mengecek virus yang sudah ada [di dalam tubuh], vaksin untuk mencegah virus masuk," ucap Kristoforus.

Untuk diketahui, kanker serviks adalah penyakit kanker kedua terbanyak yang dialami wanita setelah kanker payudara. Kanker serviks disebabkan oleh virus HPV, yang dapat menular lewat hubungan seksual, kontak tidak langsung, dan transmisi dari ibu ke anak yang dikandungnya.

Di Asia Tenggara, Indonesia adalah negara dengan angka kejadian kanker serviks tertinggi. Dari angka kejadian yang mencapai 13.762 tiap tahun, sejumlah 7.493 individu meninggal, berdasarkan data Globocan 2018.

Selama beberapa tahun belakangan, negara-negara lain mengalami penurunan dalam angka kejadian kanker serviks. Sedangkan di Indonesia angka kejadian kanker serviks makin meningkat dengan signifikan tiap tahunnya.

Padahal, kanker serviks bisa dicegah dengan pemberian vaksin HPV. Di Australia, misalnya, angka kejadian kanker serviks turun hingga 50 persen setelah imunisasi nasional HPV dilakukan. (ast/rah)

Sumber : cnnindonesia.com

Editor :

Berita Lainnya

-->