Warga Pasar Griya Ngotot Tak Mau Pindah dari Tanah Milik Pemkot Bandar Lampung

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebagian warga yang bermukim di Kampung Pasar Griya, belakang Kampus UIN Raden Intan Lampung, Sukarame bersikeras tidak mau meninggalkan rumah mereka yang berdiri diatas tanah Pemkot Bandar Lampung.
Meski Pemkot sudah memberi surat peringatan sejak sebulan lalu, karena lokasi itu akan di bangun kantor Kejaksaan Negeri Bandar Lampung. Namun sebagian warga masih bersikeras tinggal di kampung itu, sampai perwakilan dari Pemkot Bandar Lampung menemui mereka.
Burlian (56), warga Kampung Pasar Griya yang mengaku tinggal sejak tahun 90-an ini mengatakan, dahulu dirinya membeli 4 kios dengan harga Rp30 juta. Selain tempat bermukim, lokasi itu juga merupakan pasar.
"Kenapa harus digusur, padahal ini tempat usaha kami,” kata Burlian, Minggu (06/05/2018).
Kalaupun tetap bersikeras harus digusur, pihaknya meminta tidak cuma surat yang datang. Dirinya tidak akan pergi sebelum kehadiran perwakilan pemerintah kota untuk menemui mereka.
"Ini agar dapat memberikan solusi atas penggusuran yang akan segera dilakukan," kata dia. Dia menjelaskan ditempat itu tinggal 147 kepala keluarga, namun karena sudah ada pemberitahuan dari Pemkot, sebagian sudah pergi. Yang bertahah hanya 30 KK saja.
"Kami bukan tidak mau pindah, kami juga mengakui ini tanah milik Pemkot. Tapi berikan kami solusi untuk tinggal dimana, kami ini belum ada uang untuk mencari tempat yang baru. Apalagi surat yang diberikan Pemkot akan mengusir secara paksa kalau kami tidak pindah dalam waktu yang ditentukan,” kata dia. (Wanda)
Berita Lainnya
-
CommRun 2025 Gaet 700 Peserta dari Berbagai Daerah, Kolaborasi Inovatif Mahasiswa Ilmu Komunikasi UBL dan Komunitas Kawan Lari
Minggu, 29 Juni 2025 -
Walikota Resmi Buka Jalan Sehat HUT Kota Bandar Lampung ke-343, Hadiah Mobil hingga Rumah Dibagikan
Minggu, 29 Juni 2025 -
Penjaga Kantin Menang Undian Mobil dan Umrah di Jalan Sehat HUT Bandar Lampung
Minggu, 29 Juni 2025 -
Realisasi Penyaluran TPG di Lampung Capai Rp462,26 Miliar, Sentuh 38.240 Guru
Minggu, 29 Juni 2025