• Selasa, 16 April 2024

Anti Jokowi Dulu, Bravo Jokowi Kemudian

Rabu, 30 Mei 2018 - 22.39 WIB
77

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ngakak. Ini reaksi spontan awak redaksi media ini saat pertama kali mendengar langsung pengakuan tentang perubahan drastis sebuah preferensi pilihan politik dari seorang Ary Meizari Alfian, mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Daerah Lampung.

Sosok pengusaha sukses yang dikenal supel ini mengakui dirinya penggemar fanatik Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 silam. Lantas, bagaimana kisahnya hingga dia banting setir menjadi pengagum berat Jokowi saat ini?

Diketahui, pria yang sehari-hari memimpin perusahaan pengembang properti di bilangan Tanjungkarang Timur dan Telukbetung Barat, Bandar Lampung ini tercatat sebagai Bendahara BPH DPD Tim Bravo-5 Lampung, salah satu tim pemenangan Jokowi pada Pilpres 2019.

Pengakuan terbuka ini disampaikannya di sela rapat konsolidasi pelantikan dan buka puasa bersama Bravo-5 Lampung, di aula Yayasan Alfian Husin, Kedaton, Bandar Lampung, akhir pekan lalu (27/5/2018).

Dikisahkan Ary, dirinya adalah Prabowo-mania di lingkungan keluarga besarnya saat Pilpres 2014.

"Jujur, saya memiliki pilihan politik berbeda dengan kakak dan adik saya. Saat itu saya dukung Prabowo, sementara kakak saya (Andi Desfiandi, ketua Yayasan Alfian Husin dan Ketua Bravo-5 Lampung --Red), dan adik saya (Firmansyah Yunialfi Alfian, Rektor IIB Darmajaya --Red) kompak dukung Jokowi," ungkapnya.

Lalu mengapa ia ganti haluan pro-Jokowi? "Seiring perjalanan waktu, melihat, menimbang, merasakan dan mencoba memahami segala sesuatu hal yang Jokowi lakukan sejak dilantik Oktober 2014 hingga sekarang, saya akhirnya luluh dan berketetapan hati mendukung penuh kepemimpinan beliau," imbuhnya.

Posisi Indonesia, lanjut Bendahara Yayasan Alfian Husin ini, "dengan segenap problematika kehidupan berbangsa dan bernegara di dalamnya butuh sentuhan pengelola negara yang bermental baja, kaya komitmen, penuh idealisme, berani, dan jujur. Saya melihat kriteria itu ada pada figur Pak Jokowi. Ditambah lagi dengan kesederhanaan dan jiwanya yang merakyat, bukan hanya ada pada diri beliau tapi juga ditanamkan pada seluruh keluarganya."

Menurut mantan Ketua KADIN Bandar Lampung 2012-2017 ini, kompleksitas Indonesia sebagai negara maritim terbesar, berpenduduk terbesar kelima dan berpenduduk muslim terbesar di dunia, negara demokrasi terbesar, serta keberagaman suku, budaya, agama dan etnik menjadi tantangan tersendiri bagi Jokowi.

"Bagi saya, Jokowi terbukti sanggup mengambil risiko itu. Dia relatif berhasil menurut saya, dalam membangun pondasi perekonomian secara lebih merata di seluruh wilayah Indonesia. Mmm.., Indonesia-sentris, ya, itu!" serunya.

"Walau harus kita akui masih banyak celah kekurangan sana-sini karena memang tidak mudah mengelola negara sebesar dan sekompleks ini, namun secara umum kepemimpinan politik dan program pembangunan yang dia lakukan empat tahun ini sangat tepat bagi titik tolak kemajuan bangsa dan negara kita di kemudian hari, saya apresiasi dan salut," aku aktivis yang pernah memimpin ormas Pemuda Pancasila Kota Bandarlampung ini.

"Dari situlah, hati kecil saya tergerak, to do something. Apa yang dilakukan Jokowi dengan penuh risiko, berani melakukan itu untuk membenahi infrastruktur dan konektivitas antar wilayah yang harusnya sudah dilakukan puluhan tahun lalu. Oleh sebab itu, saya mengajak kita semua, Lillahi Ta'ala, mari kita dukung dan perjuangkan untuk memenangkan Pak Jokowi dua periode. Makasih ya?" pungkasnya ramah. [red/mzl]

Editor :