• Jumat, 19 April 2024

Petani Tanggamus Keluhkan Kebijakan Impor Beras yang Buat Harga Gabah Anjlok

Kamis, 07 Juni 2018 - 19.08 WIB
341

Kupastuntas.co, Tanggamus - Mimpi petani  Kabupaten Tanggamus menikmati hasil panen dengan harga bagus di bulan puasa, ternyata tinggal mimpi saja. Pasalnya, saat panen raya tiba mereka dihadapkan pada anjloknya harga gabah yang hanya Rp4 ribu per kilogram.

Harga gabah kering panen (GKP) memasuki musim panen diawal bulan puasa bertahan diharga Rp4 ribu per kilogram.  Kondisi ini membuat petani di sejumlah sentra gabah di Tanggamus seperti Kotaagung Timur, Kotaagung, Kotaagung Barat, Wonosobo dan Kecamatan Semaka, mengeluh.

BACA : Hore! Umar Ahmad Janji Bangun Balai Wartawan Tubaba Tahun Depan

BACA : Peringati Hari Bhayangkara ke 72, Polres Tanggamus Gelar Lomba Pos Kamling

Mereka menuding, tren menurunnya harga gabah ini selain permainan para tengkulak juga diduga karena  impor beras yang dilakukan pemerintah.

"Impor beras itu sungguh membuat kami susah, buktinya saja saat ini harga gabah anjlok hanya Rp4 ribu sekilo, berbeda dengan harga beberapa bulan lalu sebelum impor beras mencapai Rp5 ribu sekilo," kata Sanimin (60), petani di Kotaagung Timur, Kamis (7/6/2018).

Rusli (55), petani di Kotaagung mengatakan, idealnya standar harga gabah itu Rp5 ribu per kilogram.

"Idealnya ya Rp5 ribu per kilonya. Sekarang malah terus turun. Kalau bisa pemerintah memperhatikan masalah ini," katanya.

Topik (49), petani di Kecamatan Wonosobo menuturkan saat ini belum semua padi dipanen. Tetapi diperkirakan sebelum lebaran semua sudah panen. Tetapi dengan anjloknya harga gabah, petani tak bersemangat lagi.

"Tetapi karena kami butuh mau biaya lebaran, bayar hutang dan biaya obat, pupuk dan perawatan, ya terpaksa kami jual juga. Ini pasti ulah tengkulak yang sengaja mempermainkan harga, mereka tahu situasi bila semua orang butuh uang mau lebaran, makanya mereka beli dengan harga murah," keluhnya.

BACA : Waspada! Krui Mulai Rawan Maling Spesialis Pembobol Warung        

BACA : Selain Bangun Insfratruktur, Dinas PUPR Mesuji Bangun Tali Asih Dengan Anak Yatim

Petani lainnya Karmani di Kotaagung Barat menuding kebijakan impor beras juga mempengaruhi harga gabah. Menurutnya, tak ada alasan pemerintah membeli beras dari  luar negeri

"Di Tanggamus ini dan daerah lain kan rata-rata petani. Setiap panen, gabahnya melimpah,  kok malah mau impor.  Panen dari Tanggamus dan Pringsewu saja saya rasa cukup bahkan lebih untuk kebutuhan Lampung, kok malah impor beras. Ada-ada saja," kata dia. (Sayuti)

Editor :