• Jumat, 19 April 2024

Geger! Kepala BPP Kebuntebu Lambar Dibacok Berkali-kali

Selasa, 10 Juli 2018 - 11.43 WIB
717

Kupastuntas.co, Lampung Barat – Asef Nur Budiman yang diketahui merupakan Kepala Balai Penyuluh Perkebunan (BPP) Kecamatan Kebuntebu, Lambar menjadi korban pembacokan oleh orang yang tidak dikenal.

Kejadian nahas yang dialami korban terjadi pada Senin (9/7/2018) sekira pukul 17.30 WIB, saat korban tengah bermaksud meninjau kebun miliknya di pekon Tribudi Sukur.

Akibat kejadian itu, Asef Nur Budiman mengalami 5 luka bacokan, bahkan arit yang digunakan pelaku untuk membacok masih menancap di punggung korban.

Berdasarkan keterangan sementara dari Camat Kebuntebu, Ahmad Syukri, korban terpaksa dilarikan ke RS Kotabumi lantaran lukanya parah dan pihak Puskesmas Kebuntebu tidak sanggup untuk menanganinya

"Pak Asef ke kebun kopinya hendak menghantarkan makanan untuk dua orang pekerja yang sedang menggarap kebunnya, namun saat balik ke rumah kondisinya sudah berisambah darah karena dianiaya, tapi sampai sekarang korban belum bisa komunikasi sehingga keterangan pasti masih ditelusuri," ungkapnya.

Dari keterangan Kepala Puskesmas Kebuntebu Subianto. S.K.M, korban dirujuk ke RS Handayani karena arit masih menancap dipunggungnya. Diperkirakan arit menancap karena dilempar oleh pelaku ke arah korban.

Baca Juga: Rampas Uang Korban, Pelaku Pungli Dibekuk Aparat Polsek Terbanggi Besar

"Diperkirakan setelah dibacok beberapa kali korban masih dapat kabur, namun pelaku masih sempat melempar korban dengan arit dan tertancap di punggung korban," katanya.

Lalu, korban ditemukan warga di ujung pekon di sekitaran pondok pesantren setelah tak mampu lagi mengendarai motor karena terlalu banyak mengeluarkan darah.

Berdasarkan Informasi dari Kapolsek Sumberjaya, Kompol Arjon mendampingi Kapolres Lambar, Tri Suhartanto, S.I.K, mengatakan saat ini aparat Polsek Sumber Jaya masih menelusuri masalah itu. Namun, saat ini secara kronologis polsek masih melakukan penyelidikan terkait latar belakang kejadian sebenarnya.

"Kami masih melakukan penyelidikan untuk hasil lebih lanjut," pungkasnya, Selasa (10/7/2018).(Anton)

Editor :