• Kamis, 25 April 2024

BBM Naik Harga Kebutuhan Pokok Lain Ikut Naik

Rabu, 11 Juli 2018 - 16.45 WIB
680

Kupastuntas.co, Lampung Utara - Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak pada kenaikan harga bahan pokok kebutuhan rumah tangga.

Sebagaimana dikatakan salah satu pedagang Sembako di Pasar Sentral Kotabumi, bahwa saat ini naiknya harga beras sudah terjadi sejak tiga hari terakhir. Kenaikan harga beras itu menyusul naiknya harga BBM.

Menurut Utti (42) kenaikan harga beras itu bervariasi mulai dari Rp2000 per-kilogram hingga Rp5000 per 10 kilogramnya, tergantung jenis beras dan kualitas.

"Sudah tiga hari harga beras ini naik. Enggak tau naiknya kenapa, ada yang bilang karena harga BBM naik, jadi harganya naik," ujarnya.

BACA : Festival Skala Bekhak (FSB) V Resmi Dibuka, Parosil Ucapkan Terima Kasih

BACA : CJH Lambar Terbagi Dua Kloter, Pemkab Siapkan Tiga Armada

BACA : BKPSDM Segera Gelar Uji Kompetensi Bagi Pejabat Pemkab Lambar

Dipaparkannya, untuk beras kualitas premium seperti Manggis, HP dan Kembang Kol naiknya bervariasi. Per 10 kg beras Kembang Kol biasanya dijual dengan harga Rp101.000 saat ini naik menjadi Rp110.000.

Sementara untuk beras merek HP biasanya dijual dengan harga Rp108.000 saat ini dijual Rp115000 per 10 kg dan untuk jenis Manggis semula dijual dengan harga Rp115.000 per 10 kg saat ini sudah Rp125.000 per 10 kg.

Sedangkan untuk beras kualitas sedang dengan merek Rojo Lele, Sakura dan lainnya itu naik Rp2000 per 10 kg nya yang sebelumnya seharga Rp93 Ribu menjadi Rp95.000 per 10 kg nya.

"Untuk sementara ini pembeli masih banyak yang nanya-nanya dulu harganya. Bahkan ada yang kaget. Untuk itu saya berharap harga telur dan beras utamanya bisa stabil kembali. Sehingga tingkat transaksi pembelian ramai," ungkapnya.

BACA : Ketua AMPG Bandar Lampung Dipolisikan Terkait Pelecehan Atribut Pakaian Adat

BACA : BKPPD Lamtim Pastikan Info Penerimaan CPNS Hoax

BACA : Pansus Tindak Pidana Pilkada Siap Beri Perlindungan Hukum Bagi Pelapor

Selain harga beras lanjut Utti, yang mengalami kenaikan juga terjadi pada harga telur yang dulunya harga Rp24 ribu perkilogram saat ini naik menjadi Rp27 ribu per kg.

Tingginya harga telur ini membuat omset penjualan menjadi berkurang. Yang sebelumnya bisa menjual sebanyak 50 hingga 80 kg per harinya saat ini hanya 20 hingga 30 kg perharinya.

"Dari keterangan para peternak, telur ini naik karena ayam-ayam petelur sudah banyak yang di jual saat menjelang hari raya. Sementara permintaan konsumen masih tinggi, dan stok yang ada di gudang-gudang telur sangat minim," paparnya. (Sarnubi)

Editor :