• Kamis, 28 Maret 2024

China Dilanda Banjir Dahsyat, 15 Orang Dilaporkan Meninggal

Sabtu, 14 Juli 2018 - 18.24 WIB
42

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Hujan lebat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir membuat banjir besar dan kekacuan di seluruh wilayah China. Akibat hujan lebat, air di sungai-sungai besar meluap hingga menutup jalan dan rel kereta api, serta menghancurkan jembatan.

Banjir besar ini juga membuat ribuan warga terpaksa mengungsi. Demikian diberitakan media pemerintah pada hari Sabtu (14/7) seperti dikutip Reuters.

Televisi negara mengatakan 241 sungai di 24 provinsi meluap dan menyebabkan banjir dalam beberapa hari terakhir. Banjir ini dilaporkan mengakibatkan kerugian ekonomi langsung sebesar 25,9 miliar yuan atau sebesar US$3,87 miliar.

Pusat Meteorologi Nasional memperkirakan hujan akan terus terjadi di seluruh negeri pada hari Sabtu ini, dengan banjir dan tanah longsor yang diperkirakan terjadi di provinsi barat daya Sichuan.

Pusat Meteorologi Nasional mengatakan curah hujan bisa melebihi 80mm per jam di beberapa daerah pada hari Sabtu. Pihak meteorologi juga memperingatkan banjir di timur laut dan meminta pihak berwenang untuk menghentikan kegiatan di luar dan mengawasi struktur runtuh.

Sungai Yangtze menjadi sungai yang rawan banjir. Sungai yang membentang dari Yunnan di barat daya ke Jiangsu dan Shanghai di pantai timur itu telah terjadi peningkatan volume air yang sangat siginifikan. Alhasil menyebabkan banjir di banyak anak sungainya dan membawa volume air di waduk raksasa Three Gorges.

Kantor berita negara Xinhua melaporkan pada hari Jumat bahwa lebih dari 10 jalan raya di provinsi Sichuan tidak dapat diakses karena dilanda banjir. Selain itu, sebuah jembatan di sungai Min yang merupakan anak sungai Yangtze di Sichuan dilaporkan roboh.

Menurut Kementerian Manajemen Darurat banjir di provinsi itu juga telah menyebabkan kerusakan sekitar 2,4 miliar yuan. Kota Chongqing yang berdekatan dengan provinsi ini telah mengevakuasi lebih dari 80.000 penduduk pada Jumat (13/7).

Hujan lebat juga telah menyebabkan Sungai Kuning, yang mengalir melalui Cina utara juga meluap dan menggenangi jalur kereta api di provinsi barat laut Shaanxi.

Bahkan wilayah Inner Mongolia yang biasanya kering dan dalam beberapa minggu terakhir mengalami kekeringan juga mengeluarkan peringatan banjir.

Hujan lebat dan banjir melanda sebagian besar Cina saat ini selalu terjadi setiap tahun dan sering kali menyebabkan ratusan orang tewas.

Namun tahun ini jumlah korban jiwa masih dilaporkan relatif rendah. Setidaknya di awal musim panas, baru provinsi Gansu yang melaporkan 15 orang tewas akibat banjir. Selain itu, empat orang dilaporkan hilang dan satu juta orang lainnya terkena dampak. (cnnindonesia.com)

Editor :

Berita Lainnya

-->