• Sabtu, 20 April 2024

Usai Minum Obat dari Perawat, Bayi 7 Bulan Tewas di RSHK Way Kanan

Rabu, 18 Juli 2018 - 09.36 WIB
502

Kupastuntas.co, Way Kanan – Andara Fathi Sholeha, balita berusia 7 bulan yang meregang nyawa usai meminum obat yang diberikan oleh perawat di Rumah Sakit Haji Kamino (RSHK) Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Minggu (15/7/2018).

Andara merupakan putri pertama pasangan Dara Herawati dan Darwis, warga Kampung Bengkulu, Kecamatan Gununglabuhan, Way Kanan.

Adik dari ibu korban, Syahrul Sidik menceritakan kronologis dari awal keponakannya tersebut masuk rumah sakit sampai dengan meninggal dunia. Awalnya, Andara terkena penyakit muntaber pada Sabtu (14/6/2018) malam. Kemudian pada Minggu (15/7/2018) pagi, ia langsung dibawa oleh kedua orang tuanya berobat ke rumah sakit Haji Kamino.

“Sesampainya di rumah sakit langsung ditangani oleh perawat yang sedang piket. Tapi si perawat hanya memberikan resep obat saja, tidak diinfus atau penanganan yang lain," kata Syahrul.

Dia menambahkan, perawatan tersebut lalu mengatakan keponakan saya sudah sehat tidak perlu dirawat lagi. Tapi, ibu saya tetap meminta keponakan saya dirawat dikarenakan takut sakitnya semakin parah.

“Namun perawat tersebut tidak mengizinkan untuk dirawat, mereka bilang keponakan saya tidak apa-apa cukup diberi obat saja bisa sembuh. Saya lalu menelpon pihak rumah sakit dan meminta keponakan saya dirawat kembali, tapi ditolak perawatnya,” imbuh Syahrul.

Syahrul mengaku sempat bersitegang dengan pihak rumah sakit melalui telepon, sampai-sampai dia mengatakan, kalau terjadi apa-apa terhadap keponakannya, dia akan tuntut pihak rumah sakit, tapi ucapannya tidak diindahkan pihak rumah sakit.

Baca Juga: Sidang Pledoi, Mustafa : Saya Tidak Dapat Keuntungan Apa pun, Tapi Demi Lampung Tengah

“Setelah itu, ibu dan bapak saya menebus resep obat yang diberikan perawat tersebut. Lalu kami menelpon Kepala Kampung Bengkulu, Jusman, untuk meminta jemput di rumah sakit. Saat menunggu jemputan, keponakan saya terlihat kritis setelah diberi obat yang telah ditebus dan dibawa masuk lagi ke rumah sakit tersebut, dari situlah keponakan saya menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 09.00 WIB," ungkap Syahrul.

Sesuai perkataannya, Syahrul akan akan menuntut dan meminta pertanggungjawaban pihak rumah sakit. Sementara, Jumhadi, kakak Syahrul mengungkapkan, saat dirinya memandikan jenazah keponakannya itu, dari mulut balita tersebut keluar yang diduga obat yang diberikan perawat yang menanganinya di rumah sakit Haji Kamino. (SP/Indro)

Editor :