• Rabu, 24 April 2024

Terkait Penggusuran Kampung Pasar Griya Sukarame, Sukarma Wijaya: Ini Adalah Upaya Tindakan Kemanusiaan

Jumat, 20 Juli 2018 - 14.10 WIB
31

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Penggusuran yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung di Kampung Pasar Griya Sukarame berlangsung ricuh, pada Jumat (20/07/2018).

Asisten 1 Kota Bandar Lampung,  Sukarma Wijaya mengungkapkan di mana pun yang namanya sterilisasi atau pembebasan lahan pasti ada perlawanan. Tetapi pihaknya mengaku, penggusuran ini sudah melalui prosedur dan sudah sesuai dengan SOP pihaknya sudah melakukan. Hanya saja, ada teman-teman yang mengatasnamakan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang merasa ada berkepentingan dalam persoalan ini. Hal inilah yang membangkitkan jiwa semangat warga yang menduduki lokasi ini untuk tetap bertahan.

Baca Juga: Ricuh Penggusuran Kampung Pasar Griya Sukarame, 4 Orang Luka-luka dan 1 Orang Dirujuk ke Rumah Sakit

"Sebenarnya mereka tidak perlu melakukan itu, kami sudah memberikan surat peringatan sebanyak 4 kali, agar mereka bisa keluar sendiri tanpa harus dilakukan secara paksa. Nah hari ini upaya paksa kita," ungkapnya.

Sukarma menerangkan mengenai LBH yang sudah mengirim surat untuk negosiasi dengan pemkot, pihaknya menilai hal itu datar-datar saja. Karena pihaknya melihat isi surat tersebut sudah ada tempat dan waktunya, tetapi mereka tidak hadir dengan alasan tidak ada konfirmasi.

"Kami merasa ini tidak perlu dikonfirmasi lagi, karena mereka sendiri yang sudah menetapkan waktu dan tempat tetapi mereka sendiri tidak datang yang sebenarnya kami sudah siap," ujarnya.

Sukarma mengaku pihaknya tidak pernah duduk bareng dengan mereka, tetapi pihak kecamatan sudah. Karena pihaknya merasa tidak punya kepentingan dengan mereka.

Baca Juga: Arogansi, Satpol PP Pukuli Warga Kampung Griya Sukarame yang Bertahan

"Yang punya kepentingan dengan kita itu, siapa yang ada di dalam, itu  berurusan dengan kita, kalau mereka merasa ada yang dirugikan, apa yang dirugikan bisa digugat ke pemerintah," kata dia.

"Jadi pada prinsipnya, seandainya mereka dengan penggusuran ini terlantar kami sudah siapkan tempatnya, yakni rumah susun. Untuk jumlah unitnya, kami tidak bisa buka berapa unitnya, karena kalau kita buka sekarang banyak yang mau pindah ke sana. Yang kita pastikan sekali lagi, ini tidak lebih dari upaya tindakan kemanusiaan," tambah Sukarma. (Sule)

Editor :