Inflasi Bulan Juli 0,25 Persen Akibat Telur Ayam, Kok Bisa?
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Bank Indonesia (BI) menyebut telur ayam, daging ayam ras, dan cabai rawit bakal menjadi penyumbang inflasi sepanjang Juli 2018. Maklum, harga ketiga komoditas itu menanjak belakangan ini.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengestimasi tingkat inflasi hingga pekan keempat JuliĀ sebesar 0,25 persen. Angka itu terbilang turun dibandingkan dengan inflasi pada Juni 2018 sebesar 0,29 persen.
Namun, estimasi itu justru naik jika dibandingkan dengan survei BI pada pekan awal Juli, di mana inflasi tercatat 0,13 persen. Kemudian, pekan kedua Juli naik menjadi 0,23 persen dan pekan ketiga sama seperti pekan keempat, yakni 0,25 persen.
"Kalau 0,25 persen itu inflasi berarti year to date (ytd) nya 2,15 persen dan year on year 3,16 persen. BI masih comfortable dengan angka itu," kata Mirza, Jumat (27/7).
Menurut Mirza, telur ayam menyumbang inflasi sebesar 14 persen, daging ayam ras sebesar 6,9 persen, dan cabai rawit sebesar 19 persen. Sementara, sumbangan inflasi komoditas lainnya turun.
"Daging sapi turun 1,35 persen, bawang putih 4,7 persen, cabai merah turun 6,6 persen, beras terbilang stagnan turun 0,03 persen," jelas Mirza.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pihaknya tengah menyoroti ketersediaan dan distribusi dalam menjaga kestabilan harga pangan.
Hal itu dilakukan seiring target BI untuk menjaga inflasi rendah dalam jangka panjang. BI menargetkan inflasi berada di level tiga persen plus minus satu persen pada 2020 dan 2021. (cnnindonesia.com)
Berita Lainnya
-
Perputaran Uang Selama Libur Lebaran 2024 Sentuh Angka 369,8 Triliun
Rabu, 17 April 2024 -
Pemerintah Naikkan HET Beras Rp14.900 Per Kilo, Ini Alasannya
Senin, 18 Maret 2024 -
Satgas Pangan Ungkap Penyebab Kelangkaan Beras di Ritel Modern
Selasa, 27 Februari 2024 -
Survei BI: Penjualan Eceran Mengalami Pertumbuhan Positif
Rabu, 31 Januari 2024