• Kamis, 25 April 2024

Terduga Teroris Asal Lamsel Diamankan, Ini Kata Kadus dan Tetangga

Selasa, 07 Agustus 2018 - 22.36 WIB
169

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Tim Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri mengamankan satu orang terduga teroris asal Desa Way Hui, Jati Agung, Lampung Selatan, Selasa (07/08/2018).

Informasi itu dibenarkan oleh Kepala Dusun (Kadus) II, RT 09 RW 02, Desa Way Hui, Gang Kaplingan, Jalan Raden Saleh, Jati Agung, Lampung Selatan, Mad Irfan.

Menurut dia, terduga teroris yang diamankan bernama Adi. Ia menjelaskan, pengamanan itu dilakukan polisi saat Adi sedang menjemput anaknya pulang sekolah dari wilayah Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung.

Sepengetahuan Irfan, penggeledahan itu berlangsung pada pukul 16.30 WIB. "Adi itu diamankan bukan di rumahnya. Polisi ke rumahnya untuk menggeledah saja. Dia diamankan polisi waktu jemput anaknya sekolah," kata dia saat ditemui Kupastuntas.co, Selasa (07/08/2018) pukul 21.40 WIB.

BACA: DPRD Tubaba Minta Polisi Ungkap Fee Pengecoran BBM SPBU Simpang PU

BACA: Banyak Karaoke di Pringsewu Ilegal, Satpol PP Janji Tindak Tegas

Kadus yang mengaku sudah menjabat dari tahun 1997 itu menuturkan, selama ini mengenal Adi sebagai pribadi yang pendiam dan jarang bersosialisasi serta jarang terlihat menunaikan sholat di Masjid setempat bernama Al Furqon.

"Pendiam orangnya, jarang saya lihat sholat di sini. Tapi ada yang aneh dari dia tiga hari lalu, tiba-tiba dia salat di masjid sini," ungkapnya.

Sementara, Triasih dan Apriyudi pasangan suami istri dari Ketua RT 09, Haryanto menuturkan, semula dirinya penasaran atas kedatangan pria ke dalam rumahnya untuk mencari ayahnya Haryanto. Pria itu menyebut dirinya sebagai anggota Polda Lampung.

"Ada dua orang pria. Satu masuk ke dalam rumah, bilang gini, dari Polda, mau nyari bapak. Ada bapak enggak? Satu orang lagi laki-laki ke sebelah rumah. Ada satu mobil. Ada motor warna loreng," ucap keduanya yang merupakan tetangga dari Adi.

Selama ini lanjut keduanya, pria yang diamankan itu pendiam, hingga nama lengkapnya pun tidak jelas diketahui. Adi bertempat tinggal tepat di sebelah rumahnya sudah sejak tujuh tahun dan berprofesi sebagai penjual pulsa elektrik.

"Pendiam dia orangnya. Kadang kalau pas jam salat, enggak pernah kelihatan. Salatnya pindah-pindah. Yang saya tahu namanya Adi doang. Istrinya namanya Nur. Udah di sini tujuh tahun. Anaknya ada dua, satunya meninggal dunia. Anaknya tinggal satu, masih sekolah, kayaknya masih kelas 2 atau 1 SD di pondok pesantren," terangnya.

Triasih menegaskan, ayahnya Haryanto, turut ikut serta bersama dengan pria yang mengaku anggota Polda Lampung itu. Namun, tidak mengetahui secara rinci maksud tujuan kedatangan orang yang mencari ayahnya itu.

"Saya juga baru tahu kalau itu Densus bang. Pakaiannya biasa-biasa aja. Tapi ada yang pakai sebo, terus ada yang pakai helm polisi gitu. Namanya orang desa bang, dengar bahasa polisi agak gimana gitu," timpalnya.

Menurut Triasih, Adi yang jarang bersosialisasi itu juga memilih tidak mau didata untuk masuk sebagai pemilih dalam Pilgub Lampung.

"Sampai-sampai, dia juga enggak masuk ke data pemilih," kata Asih nama panggilannya.

BACA: BMKG: Ada 11 Titik Api di Lampung, Harus Segera Diantisipasi

BACA: Penonton Kecewa, Obor Asian Games Melintas di Tuba Seperti Lilin

Pantauan di lokasi kejadian, bagian depan rumah Adi tampak terpasang sejumlah spanduk tentang pulsa. Rumah tersebut berada persis di sudut gang Kaplingan.

Dari informasi yang dihimpun dari sumber yang ikut masuk ke dalam rumah Adi, sejumlah surat tentang biografi disita. Kedatangan dia bersama petugas Densus dibenarkan sebagai penggeledahan saja. Penangkapan dilakukan di luar rumah saat Adi menjemput anak sekolah.

"Yang dibawa hanya surat-surat biografi tentang dia saja. Enggak ada yang aneh-aneh, misalnya tulisan atau buku beraksara Arab. Itu hanya penggeledahan, kalau penangkapannya di daerah Sukarame," kata sumber yang enggan disebutkan namanya. (Kardo)

Editor :