• Jumat, 19 April 2024

Selain Turki, Mata Uang 3 Negara Ini Anjlok Karena Trump

Senin, 13 Agustus 2018 - 22.15 WIB
52

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Turki sedang diambang krisis ekonomi setelah mata uang lira makin terpuruk dampak dari kebijakan Presiden Donald Trump yang menaikkan bea masuk baja dan aluminium hingga dua kali lipat pada Jumat (10/8/2018).

Keputusan Trump menyebabkan nilai tukar lira, mata uang turki, seketika anjlok hingga 18% terhadap dolar AS di hari Jumat. Depresiasi itu merupakan penurunan harian yang terdalam sejak tahun 2001.

BACA: Modus Ritual Lunasi Utang, Tiga Penipu Ditangkap Polsek Pulau Panggung

BACA: Anggota DPRD Dukung Tindak Parkir Liar di Bandarlampung

Lira sempat rebound ke posisi 6,86 per dolar AS pada hari Minggu (12/8/2018) ketika Menteri Keuangan sekaligus menantu sang presiden Berat Albayrak berkata pemerintah sudah menyusun rencana aksi ekonomi untuk mulai diimplementasi hari Senin (13/8/2018) ini.

Namun, lira kembali tergelincir dan menyentuh level terendah sepanjang sejarah di posisi 7,24 lira (Rp15.518) per dolar AS pada pembukaan perdagangan Asia Pasifik hari Senin pagi. Jika dirunut, sepanjang tahun ini lira sudah kehilangan nilai hingga 80%. Defisit transaksi berjalan juga semakin melebar mendekati 16%.

Trump memberlakukan sanksi bea impor, karena pemerintah Erdogan menolak membebaskan seorang pendeta berkewarganegaraan AS bernama Andrew Brunson. Dia ditahan sejak Oktober 2016 atas tuduhan aksi teror dan mata-mata yang menjadi bagian dari upaya kudeta terhadap Erdogan.

BACA: Kendaraan Driver Online Parkir Sembarangan Akan Digembok

BACA: Sepekan Bertugas, Kasatreskrim Polres Lamteng Diserahi Pelaku Kejahatan

Dampak krisis ekonomi Negeri Kebab ini mulai menghantui global. Bursa global mengalami koreksi masal pada hari Senin seperti bursa Singapura yang turun 0,7%, bursa Hong Kong berkurang 1,83% dan bursa Tokyo anjlok nyaris 2%.

Indonesia pun tak ketinggalan terkena dampak krisis ekonomi Turki dengan nilai tukar rupiah yang tembus Rp 14.600 terhadap greenback, terendah sejak September 2015, dan IHSG yang terkoreksi 2,5% di hari Senin.

Berikut negara-negara ekonominya bergejolak akibat jurus mabuk Donald Trump. (*)

Editor :