Tidak Perlu Bergantung pada Asing, 70 Persen Surat Berharga Negara Diserbu Investor Lokal
Kupastuntas.co, Jakarta - Pihak Istana RI mengklaim penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) saat ini lebih banyak diserap oleh investor lokal, sehingga tak lagi bergantung dengan pendanaan dari asing seperti beberapa tahun sebelumnya.
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika mengatakan sebanyak 65-70 persen penerbitan SBN dibeli oleh investor domestik, sedangkan sisanya diserap oleh investor asing. Artinya, pembiayaan utang Indonesia mayoritas tak lagi berasal dari asing.
"Jadi, itu hanya berputar di sini (Indonesia) saja, berbeda dengan tahun 1998 dulu utangnya banyak dalam lembaga multilateral seperti World Bank (WB) lalu International Monetary Fund (IMF)," ujarnya, Kamis (23/8/2018).
Ahmad menyebut pemerintah memang lebih banyak mengandalkan pembiayaan utang melalui penerbitan instrumen investasi kepada masyarakat dibandingkan dengan pinjaman secara langsung.
"Beberapa tahun terakhir pola seperti itu, maksudnya yang membeli domestik," tegas Ahmad.
Merujuk pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019, pemerintah berencana menerbitkan SBN sebesar Rp386,2 triliun dari total kebutuhan pembiayaan utang tahun tersebut yang mencapai Rp359,3 triliun.
Sementara, untuk pinjaman neto diperkirakan hanya sebesar Rp26,9 triliun. Meski jauh lebih kecil, angka itu meningkat dari APBN 2018 sebesar Rp600 miliar.
Sebelumnya, Ekonom Faisal Basri mengatakan pemerintah seharusnya lebih menyederhanakan lagi penerbitan SBN agar lebih fleksibel bagi investor domestik, khususnya investor ritel.
"Sektor keuangan harus diperkuat, kalau pemerintah terbitkan surat utang harusnya rakyat yang serap," tutur Faisal belum lama ini.
Ia menilai skema SBN masih belum fleksibel karena investor tak bisa mendapatkan dananya langsung ketika mencairkan investasinya di SBN.
"Kalau cairkan tidak otomatis, ada kliring dan lain-lain. Kalau tidak fleksibel ya asing yang masuk," tandas Faisal.(Cnn)
Berita Lainnya
-
Operasi Senyap KPK di Akhir Tahun, OTT Beruntun Ungkap Dugaan Korupsi di Sejumlah Daerah
Jumat, 19 Desember 2025 -
KPK Geledah Kantor hingga Rumah Dinas Bupati Lampung Tengah, Dalami Dugaan Korupsi Proyek
Selasa, 16 Desember 2025 -
Mendag Terbitkan Aturan 35 Persen Distribusi Minyakita Wajib Lewat BUMN
Selasa, 16 Desember 2025 -
BNPB: Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 1.016 Jiwa, 212 Hilang
Senin, 15 Desember 2025









