Kondisi Sekolah di Pematangsawa Tanggamus Memprihatinkan

Kupastuntas.co, Tanggamus - Puluhan siswa di sebuah desa terpencil Pekon Pesanguan, Kecamatan Pematangsawa, Tanggamus menelan pilu. Pasalnya, sekolah yang menjadi tempat menimba ilmu tak seindah sekolah pada umumnya.
Dalam proses belajar mengajar, para siswa SD Negeri Pesanguan/SMPN 3 Satu Atap Pematangsawa harus belajar di dalam kelas yang atapnya bocor, beralaskan lantai semen kusam, dengan plafon yang sudah bolong-bolong, dan di kelilingi dinding kayu yang telah lapuk termakan usia.
Secara keseluruhan kondisi gedung terbilang sudah rusak berat. Ironinya lagi, satu ruang di buat dua kelas dengan sekat menggunakan dinding pembatas darurat.
BACA: Polres Lamtim Sosialisasi Transportasi Sehat Merakyat
BACA: Residivis juga DPO Curanmor Diringkus Polsek Labuhan Ratu
Dan kondisi memprihatinkan ini seakan sudah menjadi hal yang lumrah bagi guru dan murid di sekolah tersebut. Tiga ruang kelas tak layak itu, masih digunakan meski sangat membahayakan.
Kerusakan terjadi terutama di bagian atap yang ambrol, dari plafon hingga kayu penyangga akibat di sapu angin puting beliung Selain itu, lantai semen pun retak-retak. Bahkan meja dan kursi nampak usang. Mirisnya lagi kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun.
Agus, salah seorang guru SMPN 3 Satu Atap Pematangsawa mengatakan, gedung sekolah itu tak pernah mendapat sentuhan pemerintah sejak dibangun. Padahal kondisi bangunan dapat mengancam keselamatan siswa maupun guru.
"Atap banyak bocor membuat kelas sering tergenang air saat hujan, sehingga siswa pun harus mencari lokasi lain untuk belajar," kata Agus, Minggu (02/09/2018).
Sama halnya dengan kondisi plafon, pintu, jendela dan kusen-kusen di sekolah tersebut juga dalam kondisi rusak parah. Belum lagi dinding sekolah yang mulai berlubang dan rapuh termakan usia. Hingga balok kayu yang dipasang menempel di dinding mulai lepas.
BACA: Kehilangan Surat Nikah? Ini Syarat Mendapatkan Duplikatnya
BACA: Bripka Yelva Jadi Teladan Warga Tubaba dengan Kloset WC
Meski demikian, kata Agus para siswa di sekolah tersebut tetap semangat menimba ilmu. Sehingga prestasi yang didapat pun cukup membahagiakan para guru.
"Kami berharap pemerintah bisa memperhatikan kondisi sekolah ini agar anak-anak bisa dengan aman dan nyaman menuntut ilmu," harapnya.
Widodo, orang tua salah satu siswa, mengatakan kondisi sekolah banyak yang bocor dan rusak membuat khawatir anaknya menjadi korban tertimpa runtuhan atap plafon.
"Khawatir anak saya sedang belajar tertimpa reruntuhan bangunan yang mengancam keselamatan," katanya. (Sayuti)
Berita Lainnya
-
Sinar Harapan dari Petani Muda di Lereng Batutegi Tanggamus
Sabtu, 31 Mei 2025 -
Polisi Olah TKP Penemuan Mayat di Kebun Karet Tanggamus, Diduga Meninggal karena Sakit
Senin, 19 Mei 2025 -
Identitas Mayat di Kebun Karet Pugung Tanggamus Terungkap
Senin, 19 Mei 2025 -
Sesosok Mayat Ditemukan di Kebun Karet Pugung Tanggamus
Senin, 19 Mei 2025