• Jumat, 29 Maret 2024

Bupati Lamtim Support Petani Lada dengan Gelar Festival Lada Hitam

Rabu, 05 September 2018 - 18.36 WIB
66

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Kendati Lampung Timur menjadi daerah penghasil lada, fakta tersebut tidak serta merta membuat para petani merasa makmur. Pasalnya, hingga saat ini harga komoditas lada tersebut belum menunjukkan perbaikan. Harga lada masih jauh dari harapan petani, khususnya bagi mereka yang hanya menggantungkan hidup pada tanaman merambat tersebut.

Menjawab kegelisahan para petani, Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim tetap berupaya memberikan support atau dukungan, salah satunya dengan tetap menggelar Festival Lada Hitam yang dipusatkan di Desa Putra Aji II, Kecamatan Sukadana, Rabu (05/09/2018).

"Bapak ibu, harap bersabar. Jangankan Bupati atau Gubernur, Presiden pun didatangi petani lada dan jawabannya akan sama. Kita tidak bisa menentukan harga lada, karena harga lada ditentukan oleh pasar. Yang bisa kita lakukan adalah mendampingi para petani supaya tidak parah-parah amat situasinya," ujarnya.

Chusnunia tetap mendorong petani lada agar tidak beralih pada komoditas lain, karena sejak dulu Lampung Timur adalah salah satu daerah penghasil lada terbesar di Provinsi Lampung. Adapun support yang bisa diberikan misalnya penyediaan bibit lada varietas unggul yang bisa dimanfaatkan untuk peremajaan tanaman yang sudah tidak produktif.

“Kalau masalah bibit, sudah kita anggarkan di anggaran Pemkab Lampung Timur. Saya ingin lebih mendalam, tapi ternyata usulannya adalah bagaimana supaya petani-petani kita ditambah alat untuk bikin pupuk organik. Dan soal itu, kita sudah ada. Nanti akan kita berikan satu unit untuk Desa Putra Aji II, dan akan ditambah lagi di tahun 2019," janjinya.

Terkait Festival Lada Hitam sendiri, Chusnunia menjelaskan bahwa salah satu tujuan diadakannya kegiatan ini ialah untuk menyemangati para petani agar lebih giat bekerja. Ia pun mengucapkan terimakasih karena sambutan warga pada kegiatan ini cukup meriah.

"Kalau nanti ada aspirasi lagi yang berkenaan dengan pertanian, silakan disampaikan. Tapi tidak mungkin kalau 100 persen dituruti dan diwujudkan, karena bergilir dengan daerah lain," tandasnya. (Adv)

Editor :

Berita Lainnya

-->