• Jumat, 29 Maret 2024

Tak Mampu Bayar, Dokter RS BW Diduga Usir Pasien

Senin, 10 September 2018 - 08.29 WIB
618

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pelayanan kesehatan Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW) disorot. Pasalnya salah satu oknum dokternya berinisial BS diduga menolak pasien saat berobat.

Pasien tersebut adalah korban kecelakaan yang bernama Nur Fajri Vanza javier (14), ia membutuhkan tindakan operasi mulutnya.

Namun oknum dokter tersebut meminta keluarga korban untuk membayar biaya rumah sakit terlebih dahulu, atau DP minimal 50% baru bisa dilakukan tindakan medis operasi rahang pasien.

"Setelah dokter tersebut memberi penjelasan kami langsung diusir oleh oknum dokter tersebut," kata Ikhwan Wahyudi (38), ayah pasien.

Baca Juga: Tak Mampu Bayar, Dokter RS BW Diduga Usir Pasien

Ikhwan tidak mengerti apa maksud dokter meminta uang DP 50 persen kepada anaknya yang dirawat tersebut.

Menurutnya, apakah itu kebijakan RS BW atau alasan dokter yang mengada-ada yang enggan menangani pasien tersebut.

Ayah pasien yang kesal, dan merasa mendapat hinaan dokter tersebut, langsung memindahkan anaknya ke RS Umum Abdul Moeloek Bandar Lampung.

Sementara itu, Direktur Pelayanan RS BW, Arief Yulizar membantah ada penolakan pasien, menurutnya hal tersebut hanya miss komunikasi saja.

Ia menceritakan, pada saat itu pasien yang mengalami kecelakan lalu lintas saat bersepeda motor itu masuk ke UGD RS BW dengan patah tulang rahang bawah.

Setelah itu, pasien kemudian dirawat di ruang Nuri, dan ditangani oleh dokter gigi spesialis bedah mulut.

"Pada saat dokter spesialis datang, direncanakan operasi, perawat sudah menjelaskan ke dokter bahwa sedang dalam pengurusan Jasa Raharja," kata Arief .

Kemudian di sinilah terjadi miss komunikasinya.

"Dokter menjelaskan ke pasien, biasanya kalau mau operasi ada DP dulu, tanpa konfirmasi lagi ke manajemen,"  jelas Arief.

Mendengar pernyataan dokter itu, kata Arief, keluarga pasien diduga marah sehingga terjadi adu mulut dengan dokter.

"Keluarga pasiennya keburu marah dengan dokter, sehingga terjadi adu mulut," ungkapnya.

Atas peristiwa adu mulut itu, dokter menganjurkan dirujuk ke RSUDAM. Keputusan itu bukan tanpa alasan, dokter menilai sudah tidak ada kepercayaan antara keluarga pasien dan dokter. "Karena sudah tidak terjadi kepercayaan dokter pasien, maka dokternya menganjurkan rujuk saja ke RSAM. di sini letak miss komunikasinya," tandasnya. (Wanda)

Editor :

Berita Lainnya

-->