• Kamis, 18 April 2024

Bupati Dendi Sayangkan Aksi Pengeroyokan Terhadap Ketua MUI Pesawaran

Selasa, 11 September 2018 - 11.39 WIB
41

Kupastuntas.co, Pesawaran – Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona menyayangkan adanya aksi pengeroyokan terhadap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pesawaran Ustadz Endang Zainal Khaidir.

"Tentunya saya sangat menyayangkan adanya peristiwa pengeroyokan ini apalagi korbannya adalah merupakan salah satu simbol ulama yang ada di Kabupaten Pesawaran," ungkapnya, usai menjenguk Ustaz Endang Zainal Khaidir di RSUD Kabupaten Pesawaran, Senin (10/9/2018).

Menurutnya, Ustaz Endang (sapaan akrabnya) saat ini tengah dilakukan perawatan intensif di RSUD Pesawaran. "Tadi masih butuh perawatan intensif, karena memang ada luka memar disekitar kepala mungkin, saya juga minta kepada pihak Rumah Sakit untuk bisa memeriksa Ustaz Endang, seperti Rontgen agar bisa tahu seberapa jauh luka yang dialaminya," ujarnya.

Ia pun meminta kepada semua pihak untuk bisa menahan diri terkait peristiwa tersebut. "Kepada keluarga saya minta untuk sabar dan kepada pihak-pihak terkait saya minta untuk bisa menahan diri dan menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian," pintanya.

Baca Juga: Dikenal Licin, Akhirnya Pengedar Sabu Ini Diamankan Satresnarkoba Polres Lampung Utara

Terpisah Kapolres Pesawaran AKBP Syaiful Wahyudi mengaku telah menerima laporan terkait aksi pengeroyokan tersebut dan segera akan menindaklanjuti kasus tersebut.

"Sudah ada laporannya, pasti akan kita tindak lanjuti," akunya.

Ia pun menerangkan bahwa, polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. "Kita juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi yang ada di TKP untuk penyelidikan kasus ini," terangnya.

Sementara itu, Ustaz Endang menuturkan bahwa, aksi pengeroyokan itu dilakukan oleh oknum P yang diduga sebagai anggota TTKDH Provinsi Lampung dan HN disinyalir merupakan  salah satu Bacaleg PKB untuk DPRD Kabupaten Pesawaran. "Saya memang tahu kenal dengan kedua orang itu, tapi tidak kenal terlalu akrab," tuturnya.

Ia pun memaparkan peristiwa pengeroyokan itu terjadi seperti sudah direncanakan. "Selesai mengisi tausiyah pada acara pernikahan di Desa Ketapang, Kecamatan Teluk Pandan, saya langsung dibawa oleh pelaku P kedalam rumah warga yang jaraknya mungkin hanya berjarak 100 meter dari dimana saya memberi tausiyah," paparnya.

"Setelah masuk kedalam rumah, rupanya disitu sudah ada pelaku HN dan ramai orang di situlah saya ditantang berkelahi dan dipukul pada bagian kepala, tapi tidak ada satupun orang yang berupaya melerai padahal disitu ramai sekali," timpalnya.

Kendati demikian, kata dia, sampai saat ini dirinya tidak mengetahui pasti penyebab dari pengeroyokan tersebut. "Tapi yang saya dengar itu, mereka minta saya untuk mundur dari jabatan saya sebagai Ketua MUI Kabupaten Pesawaran," katanya. (Reza)

Editor :