Ternyata, Gula Juga Tersembunyi di Menu Diet dan Sehat
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ternyata, gula tidak hanya ditemukan pada makanan yang manis saja. Berbagai makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari, bahkan yang tidak manis sekalipun memiliki gula tersembunyi yang tidak disadari oleh sebagian besar masyarakat, termasukberbagai menu diet dan sehat.
Dokter spesialis gizi klini Diana F Suganda mengakui gula sangat sulit untuk dihindari. Dia memerinci kandungan gula pada berbagai jenis makanan. Misalnya setiap menu sarapan dewasa seperti bubur ayam, lontong sayur, dan nasi uduk terdapat kandungan gula sebanyak 1,8 hingga 3,11 gram.
BACA: Desa Aneh, Calon Warganya Wajib Membuang Usus Buntu Mereka?
BACA: Pencinta Burung Berkicau di Bandarlampung Sambut Baik Revisi Permen LHK
Sereal yang terbuat dari gandum utuh pilihan yang banyak dikonsumsi sebagai menu sarapan anak mengandung 7 gram gula tersembunyi, bila dicampur susu jumlahnya akan akan bertambah menjadi 23 gram per sajian.
Selain itu, berbagai menu diet seperti granola yang selama ini diyakini rendah kalori ternyata kandungan gulanya mencapai 20 gram per sajian. Begitu pula dengan snack bar atau healty bar yang diklaim berasal dari buah-buahan pun tak luput dari gula tersembunyi yang jika dihitung jumlahnya sekitar 10 gram hingga 20 gram per sajian.
BACA: Tim Metro Bawa Pulang Piala Bergilir Walikota Cup IV 2018
BACA: Rupiah Melemah, Pabrikan Farmasi Galau, Kemungkinan Ini yang Akan Terjadi?
Adapun untuk minuman yogurt yang sering dijadikan campuran smoothiesatau minuman pendukung diet memiliki kandungan gula yang cukup tinggi mencapai 20 gram per sajian.
Susu almond yang saat ini sedang menjadi tren dan dianggap menyehatkan pun mengandung gula tersembunyi sebanyak 10,5 gram per sajian. Apalagi untuk jenis kudapan seperti puding atau cake, kandungan gulanya bisa lebih dari 20 gram.
”Banyak masyarakat yang sering berpikir bahwa menu makanan itu sehat sehingga boleh dikonsumsi sebanyak-banyaknya. Padahal, di dalam setiap sajian kandungan gulanya terbilang cukup banyak. Tak heran bila 30% masyarakata Indonesia mengonsumsi lebih dari batas yang ditetapkan WHO,” jelasya. (*)
Berita Lainnya
-
IDI: Debu Batubara Menimbulkan Peradangan Kronis Paru-paru
Minggu, 22 Oktober 2023 -
PDIP Respon Bobroknya Pelayanan RSUD Tubaba, APH Diminta Usut Anggarannya
Jumat, 04 Februari 2022 -
Dinkes Lampung Catat 5 Orang Terpapar Covid-19 Varian Omicron
Jumat, 04 Februari 2022 -
RS Urip Sumoharjo Buka Pusat Layanan Rehabilitasi Medik, Poli Kecantikan dan Poli Anak
Selasa, 21 Desember 2021