• Jumat, 29 Maret 2024

Tim Jokowi : Ijtima Ulama II Tak Mewakili Apirasi Seluruh Ulama

Jumat, 14 September 2018 - 19.35 WIB
55

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani menilai dukungan para ulama di Ijtima Ulama II tidak berpengaruh luas pada kemenangan di pilpres 2019.

Arsul tak khawatir apabila para ulama bakal mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Ijtima Ulama Jilid II yang akan digelar pada Minggu (16/9).

"Saya kira tidak [berpengaruh], kami menyikapi itu normatif saja, itu hak warga negara untuk berkumpul," kata Arsul saat ditemui di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (14/9).

Sekjen PPP itu mengatakan agenda Ijtima Ulama Jilid II itu tidak mewakili aspirasi seluruh ulama yang ada di Indonesia untuk menentukan dukungan pada capres-cawapres.

Bahkan, Arsul mengklaim pasangan Jokowi-Ma'ruf telah menerima lebih banyak dukungan dari para ulama atau kiai yang terafiliasi pada organisasi Nahdlatul Ulama.

"Itu tentu dukungannya [dari Kiai NU] karena ini pimpinannya alim ulama di NU, pasti jauh lebih mengerucut ke Jokowi dan Ma'ruf," kata dia.

Arsul mengatakan kuantitas ulama yang hadir pada Ijtima Ulama Jilid II itu tak signifikan untuk mempengaruhi masyarakat saat pilpres.

Ia menilai para ulama NU lebih banyak jumlahnya dan lebih berpengaruh signifikan bagi masyarakat ketimbang para ulama yang mengikuti Ijtima Ulama Jilid II itu.

"Yang kita lihat misalnya kalau NU, dari sisi namanya saja itu sudah kebangkitan para ulama, itu kan ulamanya jauh lebih besar kalau dari jumlah [ulama yang ikut Ijtima Ulama II]," kata Arsul.

Ijtima Ulama jilid II akan digelar pada Minggu, 16 September mendatang. Agenda ini digelar dengan semangat ganti presiden pada pilpres 2019.

Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad Martak mengatakan tujuan Ijtima Ulama nantinya hanya untuk memastikan peran ulama dalam dukungan kepada pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Sandiaga Uno, serta komitmen keduanya atas kesepakatan dari hasil Ijtima. (cnn)

Editor :

Berita Lainnya

-->