• Jumat, 26 April 2024

Inspiratif, Mbah Buyut Buka Perpustakaan Gratis Sambil Jualan Ice Cream

Senin, 24 September 2018 - 11.24 WIB
52

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Meskipun hanya pedagang kecil, namun tidak menyurutkan semangat Mufrodi (68) atau biasa disapa Mbah Buyut warga Desa Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur, untuk membantu mencerdaskan anak bangsa dengan membuka perpustakaan gratis.

Mufrodi pun membuat lapak baca buku gratis sembari berjualan ice cream. Nama perpustakaannyapun diberi nama "Ice Cream Pustaka".

"Lapak baca buku Ice Cream itu dibuat karena motivasi Rudi Hartono, seorang pegiat literasi Rumah Baca Akar Pelangi di Kabupaten Lampung Timur," kata Mufrodi saat ditemui sedang berjualan ice cream di sebuah lapangan di Sukadana, Lampung Timur, Sabtu (22/9/2018).

Baca Juga: Sinergi, Polres Pesawaran Bareng Polsek Gedongtataan Gerebek Judi Sabung Ayam

Ia mengatakan, lapak buku tersebut digelar di sela aktivitasnya berjualan. Buku yang didapat berasal dari pinjaman dan sumbangan masyarakat. Ia membujuk warga untuk memberinya pinjaman buku, dan ada juga beberapa sumbangan buku dari masyarakat.

Mbah Buyut mengaku, awalnya berniat membuka rumah baca di rumah. Namun, karena tidak ada yang menjaga, maka dia siasati sambil berjualan.

Pria yang juga bekerja sampingan sebagai pemandu wisata ini menyatakan membuat lapak baca itu niatnya ingin mencerdaskan anak-anak lewat buku.

Dia mengungkapkan sambil berjualan sedikitnya membawa 20 buku. Bukunya beragam mulai tentang satwa, biologi, buku pelajaran siswa TK, SD dan pengetahuan umum.

"Ice Cream Pustaka telah mendapat sambutan positif dari masyarakat, terutama anak-anak yang ditemui," ungkapnya.

Baca Juga: Beberapa Daerah di Bandar Lampung Keluhkan Sulitnya Pelayanan Pemasangan Aliran Air PDAM

Sebelum muncul Mufrodi, ada pula pekerja bengkel yang menyebarkan hobi membaca pada masyarakat sekitar. Dialah Sugeng Haryono, seorang pelopor perpustakaan keliling menggunakan sepeda motor di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan.

Sugeng memang hobi membaca, namun tak ada sumber bahan bacaan di kampung halamannya. Yang lebih miris, banyak warga sekitar yang tak tahu apa itu perpustakaan. Melihat kenyataan itu, hatinya tergerak untuk menciptakan motor pustaka.

"Idenya saya dari keprihatinan diri saya sendiri. Saat saya tanya di mana ada perpustakaan terus dijawab, perpustakaan itu apa mas?. Dari situlah saya dari hati saya dan Alhamdulillah ide motor pustaka itu ada," kata Sugeng, belum lama ini.

Baca Juga: Pemasangan 200 Tapping Box, Tunggu Kabar Bank Lampung

Hobi membaca ditularkan Sugeng ke 4 desa yang ada di Kecamatan Penengahan tersebut. Perjalanan demi mencerdaskan generasi penerus bangsa, ditempuh Sugeng menggunakan sepeda motor yang telah disulap menjadi perpustakaan berjalan.

"Itu Desa Pasuruan, Desa Klaten, Desa Kuripan. Ada empat desa biasanya di Kecamatan Penengahan yang diakses oleh motor pustaka dan di situ setiap harinya minimal 40 (buku) dan itu satu desa ada yang harus (menetap) hingga 2 hari. Dan sekali jalan motor pusatkan bawa 120 an buku karena enggak bisa muat banyak juga," jelas Sugeng.

Untuk biaya membangun perpustakaan berjalannya, Sugeng menghabiskan dana untuk memodifikasi sepeda motor miliknya hingga Rp 1,5 juta. Uang tersebut didapatnya dengan bekerja sebagai penambal ban.

Baca Juga: Pemkot Bandar Lampung Siap Pecat Tiga ASN Terlibat Korupsi

"Ya jadi ini kan mesin sama sasis saja dapatnya itu GL Max tahun 1986 dan itu nyicil beli tangki, jok nya vespa dan aksesoris lain seperti lampu dari mobil Carry," tuturnya.

Berkat perpustakaan berjalan kreasinya, Sugeng pun berhasil melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan tinggi, setelah mendapat beasiswa kuliah dari Universitas Terbuka.

"Ia betul, saya adalah lulusan SMA, sekarang sedang studi di Universitas Terbuka jurusan Perpustakaan dan ini beasiswa dari UT," ucap Sugeng bangga.

Sugeng mengaku senang ketika Presiden Joko Widodo mengundangnya beserta perpustakaan berjalannya ke Istana Negara saat memperingati Hari Pendidikan Nasional. Jokowi pun sempat menaiki perpustakaan berjalan kreasinya, dan hal itu membuatnya bangga. (Ant/Jaya)

Baca Juga: Polsek Pringsewu Kota Ringkus 5 Tersangka Komplotan Spesialis Curat Mobil Pick-up

Editor :