• Rabu, 24 April 2024

Begini Kronologis 2 Perampokan di Lampura yang Terjadi Dalam Waktu Hampir Bersamaan

Rabu, 26 September 2018 - 21.02 WIB
107

Kupastuntas.co, Lampung Utara - Aksi kawanan perampok bersenjata api kembali meresahkan warga Lampung Utara, selain menimpa korban Suwandi warga Desa Sukamaju, Kecamatan Abung Semuli, pada Minggu (23/9/2018) sekitar pukul 03.00 WIB lalu, aksi perampokan serupa juga terjadi di Dusun Purwanegara Blok A Desa Negararatu, Kecamatan Sungkai Utara di kediaman Sulasman, pada Senin (24/9/2018) sekira pukul 02.30 WIB.

Kepada sejumlah wartawan Dedi, anak korban (Suwandi) mengatakan, peristiwa perampokan yang terjadi di kediaman ayahnya itu terjadi pada hari Minggu subuh, sekitar pukul 03.00 WIB, saat itu dirinya sedang tertidur pulas di kamarnya saat kejadian tersebut.

Menurutnya, dia kaget karena mendengar suara gaduh yang berasal dari ruang tengah, pada saat itu dirinya mengaku tidak terlalu menanggapi atas suara gaduh yang ia dengar itu karena awalnya ia hanya mengira suara gaduh itu berasal dari para penghuni rumah tersebut. Oleh karena itu dirinya kembali melanjutkan tidurnya, namun tidak berselang lama, suara gaduh tersebut kembali terdengar, hingga pada akhirnya ia bergegas keluar kamar, namun pada saat membuka pintu kamar ia langsung ditodong dengan menggunakan senjata api (Senpi) oleh salah seorang kawanan perampok, papar Dedi, Rabu (26/9/2018).

Masih menurutnya, kawanan perampok diperkirakan berjumlah 4 orang, selain menggunakan senjata api para pelaku juga menggunakan penutup wajah (topeng).

Dijelaskannya, ke tujuh penghuni rumah langsung disandera dengan cara diikat menggunakan tali, lalu dikumpulkan di ruangan tengah rumah tersebut dengan posisi kepala menunduk ke lantai.

Selanjutnya salah seorang pelaku langsung memaksa istrinya untuk memberitahukan dimana tempat penyimpanan uang dan perhiasan dengan cara menodongkan senpi kedalam mulut istrinya, karena takut, istrinya langsung memberitahukan tempat penyimpanan barang berharga milik mereka tersebut.

Kejadian itu membuat korban mengalami kerugian berupa raibnya uang tunai dan perhiasan emas berikut 10 unit handphone berbagai merk.

Lalu setelah berhasil menggasak harta benda milik korbannya para tersangka langsung melarikan diri melalui pintu gerbang pagar yang terletak di samping rumah tersebut.

"Diperkirakan para tersangka masuk dengan cara memanjat pagar tembok samping, setelah berhasil memanjat pagar, mereka langsung mencongkel dan mendobrak pintu samping rumah," ujar Dedi.

Selain itu Dedi juga mengungkapkan, aksi perampokan dirumah ayahnya tersebut terjadi yang kedua kalinya, yang pertama peristiwa serupa terjadi di bulan Mei 2017 lalu dengan total kerugian kurang lebih sekitar Rp 1 miliar, tambahnya.

Ditempat terpisah, Sulasman salah seorang korban perampokan yang merupakan warga Dusun Purwanegara Blok A, Desa Negararatu, Kecamatan Sungkai Utara, mengatakan peristiwa yang menimpa dirinya itu terjadi saat dirinya sedang tertidur pulas.

Ia dikejutkan dengan suara gaduh yang berasal dari warung miliknya, mendengar suara gaduh itu dia langsung keluar kamar dan memergoki dua orang tersangka perampokan yang menggunakan senjata api, sarung tangan dan topeng.

Sulasman melihat para perampok sedang mengacak-acak barang yang ada di dalam warung miliknya. Karena aksinya kepergok, salah seorang pelaku langsung menodongkan senjata api ke arah tubuh korban, setelah itu pelaku langsung mengikat kaki dan tangannya dengan menggunakan tali rapia warna hitam serta menutup mulutnya dengan menggunakan jilbab warna pink.

Dikatakannya, pada saat terikat tersebut para pelaku dengan leluasa menggasak barang-barang berharga miliknya, berupa uang tunai sebesar Rp30 Juta, dan emas seberat 21 gram, serta 2 unit handphone dan merusak 2 handphone lain miliknya.

"Pelakunya diperkirakan dua orang yang masuk ke dalam rumah dengan cara mencongkel secara paksa jendela warung tanpa teralis," kata Sulasman.

Setelah berhasil masuk, lanjutnya, para pelaku langsung menjarah barang berharga miliknya. Menurut Sulasman bangunan warung miliknya tersebut menyatu dengan rumahnya.

Kapolsek Abung Semuli Polres Lampung Utara AKP Tarwidi membenarkan peristiwa perampokan yang dialami oleh korban Suwandi, dan kasus perampokan tersebut saat ini sedang ditangani oleh pihaknya.

Lain halnya dengan Kapolsek Sungkai Utara AKP Hadi Sutomo, saat dikonfirmasi melalui sambungan telponnya secara berulang kali, dengan nomor 08229803xxxx dalam keadaan aktif namun tidak diangkat.

Kasat Reskrim AKP Donny Kristian Bara'langi saat dihubungi kepada awak media membenarkan perihal peristiwa perampokan tersebut, dan menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.

"Kita juga sudah menandai para pelaku tersebut adalah kelompok siapa yang jelas kasus tersebut sedang dalam tahap penyelidikan," ujarnya.

Saat ditanya terkait para tersangka apakah sudah tercium identitasnya oleh pihak kepolisian, Kasat Reskrim Polres Lampung Utara itu menjelaskan.

"Untuk identitas para tersangka perampokan tersebut hingga saat ini belum diketahui, hanya saja pihaknya sudah mencurigai salah satu kelompoknya, dan itu sudah kita tandai, karena di 2 TKP tersebut modusnya sama," jelasnya. (Sarnubi)

Editor :