• Jumat, 29 Maret 2024

Baru 10 Tahun, Atap SMPN 30 Panjang Roboh Termakan Usia

Senin, 01 Oktober 2018 - 18.37 WIB
531

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Diduga karena kayu bumbungan atapnya sudah lapuk, atap bangunan gedung perpustakaan SMPN 30 Kecamatan Panjang roboh. Akibatnya bangunan yang baru berusia 10 tahun itu tidak lagi bisa dipakai.

Beruntung robohnya atap perpustakaan itu terjadi pada hari Minggu (30/9) lalu, dimana tidak ada aktivitas belajar, sehingga tidak ada korban jiwa atau yang terluka.

"Beruntung robohnya atap tersebut terjadi pada hari libur, sehingga tidak ada murid atau guru yang menjadi korban," ujar Johan Jurjis Plt Kepala Sekolah SMPN 30, Senin (1/10).

Johan menjelaskan, bangunan itu dibangun atas bantuan PT. Bukit Asam pada tahun 2008 lalu. Setelah sekitar sepuluh tahun kondisi atap perpustakaan itu memang sudah terlihat akan roboh, tiang bumbungan penyangga genteng sudah lapuk. Dan karena itu pihaknya sudah memberitahukan hal itu baik secara lisan maupun tertulis kepada pihak Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung.

"Melihat kondisinya yang sudah mau roboh, Kami sudah memberitahukannya pada pihak dinas, baik secara lisan maupun tertulis, tapi belum ada tindakan. Sehingga pada hari Minggu (30/9) kemarin atap gedung ini roboh," ungkap Johan.

Johan menjelaskan, pihak telah mengajukannya proposal perbaikan atap gedung dari genteng ke atap baja ringan ke di Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung.

"Tapi secara lisan sebenarnya kami minta bukan hanya perbaikan atap, tapi bangunan perpustakaan itu kalau bisa ditingkat, sehingga bisa menambah ruangan belajar di SMPN 30. Tapi nanti tergantung pihak dinas mau dibuat seperti apa," ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Pembangunan Gedung Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung, Bagio yang langsung turun ke lokasi begitu mendapat informasi robohnya atap gedung tersebut terlihat sibuk mengamati kondisi gedung tersebut.

Bagio menjelaskan, pihak dinas akan sesegera mungkin mencarikan solusi. Tapi memang rasanya akan sulit untuk segera memperbaikinya, karena akan terbentur dengan biaya. Mengingat Anggaran APBD-P tahun ini yang sudah selesai pengesahannya, jadi sudah tidak mungkin.

"Yang pasti pembangunannya akan kami ajukan pada anggaran APBD Murni tahun 2019 nanti," ujar Bagio. (Edu)

Editor :

Berita Lainnya

-->