• Selasa, 23 April 2024

Beda Pandangan, LPA Tubaba Tanggapi Larangan Siswa Bawa Ponsel ke Sekolah

Selasa, 16 Oktober 2018 - 10.40 WIB
35

Kupastuntas.co, Tulangbawang Barat – Beredar kabar bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) bakal menerapkan aturan larangan siswa membawa ponsel ke sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Tubaba, Amrullah mengatakan ia akan tegas menerapkan aturan larangan tersebut. Menurut dia ini bertujuan untuk menghindari dampak negatif handphone di kalangan pelajar.

“Sangat setuju sekali, kami akan segera mengumpulkan semua sekolah untuk membahas hal ini, agar anak-anak kita terhindar dari dampak negatif penggunaan handphone khususnya pada saat belajar, kami mohon kepada orang tua dapat mendukung kebijakan kami ini,” kata Amrullah di sela-sela persiapan lomba UKS tingkat Provinsi Lampung di SMPN 3 Tumijajar.

Baca Juga: Turunkan Tim P2TL, PLN Lampung Temukan Banyak Pelanggaran di Lapangan

Amrullah menegaskan, pemberlakuan larangan membawa HP akan diterapkan di seluruh sekolah dibawah naungan Disdik Tubaba tanpa kecuali namun terkait sanksi pihaknya menyerahkan kepada kebijakan sekolah masing-masing.

Namun, pandangan berbeda justru disampaikan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Tulangbawang Barat (LPA Tubaba), Elia Sunarto. Aktivis anak ini mengaku tak sepaham dengan langkah Kadisdik Tubaba.

“Ini kebijakan kontra-produktif, sama kontroversialnya jika ada yang menggagas tes keperawanan di kalangan pelajar,”  kata Elia Sunarto.

Menurut pria yang konsisten melindungi anak dan hak-hak anak ini, kalau ingin menghindari dampak negatif penggunaan smartphone tak harus dengan membuat larangan demikian. Kita bisa sepakati larangan buka ponsel saat pelajaran berlangsung. Pegiat anak ini mengingatkan, Tubaba sejak 2015 telah menginisiasi pengembangan Kabupaten Layak Anak (KLA).

“Langkah ini mestinya dibahas dulu di Gugus Tugas KLA, bukankah Dinas Pendidikan itu jadi anggota dan pilar utamanya. Ini era serba digital, Anak memiliki hak mendapatkan informasi sesuai usianya yang diakui undang-undang,” paparnya.

Bupati Tubaba Umar Ahmad pada September 2016 lalu menerima penghargaan dari PT Telkom Indonesia atas implementasi program Smart City Nusantara yang di laksanakan di Tubaba. Di beberapa titik area publik (taman) Pemkab menyediakan fasilitas internet gratis (wifi), ini upaya memenuhi salah satu hak anak yang ada dalam konsep Kabupaten Layak Anak. Larangan penggunaan smartphone bertolak belakang dengan konsep pendidikan.

“Pak Umar Ahmad baru saja dapat penghargaan sebagai Bupati inisiator Kabupaten Layak Anak dari pusat,” ungkap Elia Sunarto. (Irawan/Bas/Lucky).

Editor :