• Jumat, 26 April 2024

Banjir Melanda Pekon Umbar Kecamatan Kelumbayan, Seorang Warga Tewas dan 39 Rumah Hanyut

Kamis, 08 November 2018 - 22.10 WIB
209

Kupastuntas.co, Tanggamus – Seorang warga dilaporkan tewas terseret banjir bandang, dan puluhan rumah hanyut dan ratusan rumah di Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus rusak dan terendam air bah.

Seluruh jaringan telekomunikasi di Pekon Umbar dan sekitarnya sejak tiga hari, terputus setelah dilanda banjir bandang. Kondisi ini menyebabkan sulitnya aparat pekon dan Kecamatan Kelumbayan menyampaikan informasi banjir bandang.

Tetapi informasi yang berhasil dihimpun Kupastuntas.co, Kamis (8/11/2018), kejadian ini berawal dari banjir bandang akibat meluapnya Way Umbar menghantam Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus pada Rabu dinihari (7/11/2018), sekitar pukul 24.30 WIB, akibat hujan deras selama enam jam.

Air bah tiba-tiba datang setinggi hingga tiga meter lebih dan menghantam rumah-rumah warga di Dusun Sukajadi, Dusun Sukadamai, dan Dusun Jukung. Dan dampaknya sungguh luar biasa. Di Dusun Suhajadi sebanyak 14 rumah hanyut dan 17 rumah lainnya rusak. Di Dusun Sukadamai sebanyak 3 rumah hanyut dan 21 rumah rusak, sedangkan 21 rumah di Dusun Jukung, hanyut. Serta ratusan rumah lainnya di tiga dusun itu, terendam air bah.

Seorang warga bernama Biacik (69),  warga Dusun Sukarame Pekon Umbar tewas terseret air bah, dan jenazahnya baru ditemukan pada Kamis (8/11/2018) sekitar pukul 4.00 WIB, sekitar 200 meter dari rumah korban.

Korban Biacik, tewas setelah terseret air bah akibat meluapnya Way Umbar. Dimana saat kejadian, korban bersama anak dan cucunya bermaksud mencari tempat yang lebih aman. Tetapi naas, dalam perjalanan korban terlepas dari pegangan anaknya, lalu terseret arus sungai.

“Kejadiannya malam hari, saat itu anak dari korban hendak mengevakuasi ibu serta anaknya, akan tetapi korban terlepas dari pegangan anaknya dan terseret banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus, Romasyadi, Kamis (8/11/2018).

Sebuah jembatan gantung penghubung antar dusun juga hanyut dihantam air bah. Banjir juga memutus jalan raya. Kondisi ini menyebabkan sebagian warga terisolasi. Namun begitu, posisi mereka aman karena berada di dataran tinggi.

Syafik Ahmad, Sekretaris Pekon Umbar yang berhasil dihubungi mengakui akses telekomunikasi sejak tiga hari terakhir putus, ini diperparah lagi dengan padamnya arus listrik. "Untuk sementara, ada 17 rumah warga yang terseret  banjir, dan satu warga tewas. Sangat sulit memantau dusun-dusun karena medan sulit, masih banjir dan hujan," kata dia.

Menurut Syafik Ahmah air bah juga merusak tanaman warga dan menghanyutkan hewan ternak. "Saat ini korban banjir mengungsi kerumah keluarga atau rumah warga yang aman dari terjangan banjir," katanya.

Saat ini warga sedang membersihkan sisa-sisa banjir. Tapi ketakutan terus menghantui warga. "Warga takut banjir susulan, saat ini saja banjir belum surut sepenuhnya," kata Syafik Ahmad.

Menurut Syafik Ahmad, saat ini korban banjir membutuhkan bantuan material bangunan untuk mendirikan rumah baru. Selain itu, korban juga membutuhkan bantuan bahan makanan dan air bersih. "Bahan makanan seperti beras, hanyut. Sumur-sumur terendam banjir dan kotor. Anak-anak juga butuh alat sekolah karena hanyut," katanya (Sayuti)

Editor :