• Jumat, 19 April 2024

Pasar Mambo Telukbetung, Tempat Santap Kuliner yang Nyaris Redup

Senin, 12 November 2018 - 09.35 WIB
1.5k

Kupastuntas.co, Bandarlampung – Pasar Mambo di Jalan Hasannudin Telukbetung, Bandar Lampung, sempat menjadi tempat favorit bagi warga ibukota Provinsi Lampung dan luar daerah untuk menikmati santap kuliner pada malam hari. Namun kini, keberadaan Pasar Mambo nyaris redup.

Saat malam tiba, sejumlah tenda menjual beragam makanan bisa dijumpai Pasar Mambo. Sedangkan saat siang hari, Pasar Mambo berubah menjadi pasar yang menjual dari mulai sembako, sayuran hingga barang elektronik.

Sayangnya, saat ini Pasar Mambo kurang terdengar akrab lagi di tengah-tengah masyarakat. Pasar Mambo atau lebih dikenal dengan Pasar Kangkung, kini tidak seramai dulu.

Kisah Pasar Mambo sendiri, digali dari beberapa sumber, dikenal warga sekitar tahun 90-an. Di lokasi tersebut dulu kental dengan nuansa kriminalitas dari tindak kejahatan, pemalakan maupun dari perempuan malam. Namun, kemudian berubah drastis setelah pemerintah setempat mengubah menjadi pasar khusus kuliner yang nyaman untuk dikunjungi.

Namun sayang, aktivitas di pasar tersebut kini tidak seramai dulu. Kendati demikian, sebagian  pengais rezeki malam itu tetap bertahan melawan embusan dinginnya angin malam untuk tetap memperoleh rezeki.

Sunardi salah satu pedagang gorengan dan kopi di pasar itu mengatakan, Pasar Mambo terbagi menjadi tiga pasar. Selain Pasar Mambo ada dua pasar lagi yang beraktivitas berdekatan. Dua pasar itu, biasa ia dan warga lainnya menyebutnya dengan sebutan Pasar Ayam dan Pasar Kliwon.

Saat ramai dulu, pasar tersebut menjadi lokasi favorit untuk wisata  kuliner. Selain itu, muncul musisi jalanan yang mengamen baik sendiri maupun kelompok dengan suaranya yang enak didengar sambil menikmati santapan yang terhidang.

Meskipun demikian masih banyak warga yang sudah cocok lidahnya dengan masakan dari pedagang aneka makanan di Pasar Mambo, sehingga mereka tetap setia mengunjungi. Sehingga, sebagian pedagang sudah memiliki pelanggan setia tersendiri.

“Aktivitas di pasar kini sangatlah jauh berbeda dibandingkan dulu. Tapi sejumlah pedagang tetap bertahan untuk mencari rezeki di sisi,” kata Sunardi, Sabtu (10/11/2018) malam.

Dia menjelaskan, penjual kuliner malam di daerah itu sudah jarang-jarang (sepi) dan tidak merata. Berbeda era keemasan dulu, pedagang kuliner berhimpitan namun banyak pembeli yang datang, hingga perputaran uang sangat kencang.

Namun kini, kondisi pedagang tidak merata. Lokasi pedagang pun sudah tidak berhimpitan. Meskipun demikian, sejumlah pedagang tetap memilih bertahan mencari rezeki di pasar tersebut.

Hal yang sama dikatakan juga oleh pedagang lainnya. Musaiman, yang sudah termasuk cukup lama beraktivitas di lokasi pasar itu juga mengungkap bahwa Pasar Mambo dulu adalah pasar yang suram.

Selain suram juga kumuh, sekarang saja yang sudah agak mendingan. Sebenarnya sekarang juga sebutannya masih Pasar Mambo karena plangnya sendiri masih nama Pasar Mambo.

“Karena kebanyakan orang menyebut Pasar Kangkung, makanya terkenalnya saat ini Pasar Kangkung,”kata penjual nasi uduk yang lapaknya bersebelahan dengan Sunardi itu.

Pasar Mambo masih bisa dijadikan lokasi wisata malam khususnya wisata kuliner. Karena beragam hidangan seperti aneka makanan hasil laut yang segar bisa menjadi pilihan utama. Belum lagi, aneka kuliner dari beberapa daerah lain yang juga tersedia di sana. (Ant)

Editor :