• Jumat, 26 April 2024

Caleg Milenial Bertarung dalam Debat KPU Bandarlampung

Kamis, 15 November 2018 - 13.42 WIB
210

Kupastuntas.co, Bandarlampung – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandar Lampung kembali menggelar debat kandidat calon anggota legislatif (caleg) dari seluruh partai. Kali ini yang mengikuti debat merupakan caleg-caleg milenial yang maju sebagai caleg DPRD Kota Bandar Lampung.

Ketua KPU Kota Bandar Lampung, Fauzi Heri, mengatakan kegiatan ini bertujuan agar masyarakat Bandar Lampung bisa mendapatkan informasi terkait caleg dan kapasitas, kompetensi dan latar belakang.

“Kita juga akan lakukan melalui media sosial, seperti Instagram, Twiter, Facebook, dan media lainnya agar masyarakat benar-benar mendapat informasi. Sehingga masyarakat juga bisa menilai, mana caleg yang berkompeten, mana yang pantas untuk dipilih," kata Fauzi di sela-sela debat caleg milenial di Kantor Bawaslu Bandar Lampung, Rabu (14/11/2018).

Sementara itu, dalam acara debat tersebut, masing-masing caleg milenial yang mewakili setiap partai politik, sangat cepat dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari moderator.

Dalam debat berisikan empat sesi debat, dan salah satunya ada penyampaian strategi khusus bagi caleg milenial dalamPemilu 2019. Berikut merupakan jawaban-jawaban dari beberapa caleg mileneal yang ikut serta dalam debat.

Dimulai dari caleg Partai Golkar, Isfansa Mahani yang menjabat sebagai Sekretaris Partai Golkar Bandar Lampung. Isfansa mengaku, terjun ke dunia politik berangkat dari kegelisahannya terkait fungsionari kota yang dinilai belum berjalan secara efektif.

Oleh sebab itu, ia pun maju sebagai caleg agar bisa mengambil andil dalam membangun Kota Bandar Lampung kedepannya. “Saya juga mengajak masyarakat, agar menentukan pilihan dan memilih pemimpin yang memang  berangkat dari kegelisahan di kota kalian," ujarnya.

Kemudian caleg dari Partai Nasdem, Fitra Al Farisi. Ia mengatakan, berdasarkan DPT yang telah diplenokan, DPTKota Bandar Lampung mencapai 646.000 pemilih, dan 40 persen dari data tersebut merupakan pemilih milenial, dan ini merupakan bukti bahwa generasi milenial sangat turut andil dalam pesta demokrasi.

"Dan kami dari Partai Nasdem sangat mengutamakan hak-hak kaum milenial dan itu sudah tidak diragukan, karena bisa kita lihat dari ketua Nasdem saja merupakan ketua termuda diseluruh partai politik yang ada di lampung," ujarnya.

Sementara caleg dari Partai PPP Ade Gunadi, mengutarakan, pemilih milenial merupakan pemilih yang sangat berpengaruh, dan ini merupakan kebangkitan demokrasi Indonesia.

"Saya membawa kader muda dan maju sebagai caleg demi kebangkitan pemuda di Indonesia," singkatnya.

Selanjutnya, caleg dari Partai PAN Raka Irwanda, mengatakan, kaum milenial merupakan kaum yang masih meraba dan mencari jati diri. Dan kader muda Partai PAN muncul sebagai solusi untuk mengeksplorasi harapan-harapan dan keinginan kaum milenial.

"Kami maju untuk menjadi solusi dan berusaha membuat eksplorasi mereka (kaum milenial) tercipta, hasilnya moral dan hukum bisa jadi perubahan baru. Karena sesungguhnya kaum milenial sebenarnya gerah melihat politikus saat ini, dan di PAN, kami akan menjadi solusi dan ditengah-tengah masyarakat untuk merubah pemikiran atau stigma ditengah masyarakat terhadap politikus-politikus yang ada saat ini," kata dia.

Terakhir, dari Partai Demokrat yakni Rezki Wirmandi. Menurutnya, generasi milenial tidak bisa dipengaruhi dengan adanya politik uang, karena generasi milenial memiliki sikap kritis tersendiri terhadap kaum politik. (Sule)

Editor :