• Jumat, 26 April 2024

Banjir Kembali Terjang Pekon Kubulangka, Puluhan Hektare Tanaman Padi Rusak

Minggu, 25 November 2018 - 15.41 WIB
149

Kupastuntas.co, Tanggamus - Puluhan hektare tanaman padi yang baru ditanam di areal persawahan Pekon Kubulangka, Kecamatan Cukuhbalak, Kabupaten Tanggamus, kembali terendam banjir. Kondisi ini membuat petani frustasi, karena banjir masih mengancam akibat pendangkalan sungai.

Tanaman padi berusia lebih kurang satu minggu yang luasnya 10 hektare lebih tidak lagi terlihat, akibat banjir bandang yang kembali melanda wilayah Pekon Kubulangka pada Sabtu (24/11/2018) sekitar pukul 9.00 WIB, dengan ketinggian air mencapai satu meter lebih.

"Sudah dua kali tanam kami, dan dua kali pula tanaman padi kami hancur diterjang banjir," kata Riziq Ismail, ketua kelompok tani di Pekon Kubulangka dengan nada sedih, Minggu (25/11/2018).

Menurut Riziq, pada banjir bandang pertama yang terjadi pada 7 November 2018 lalu, tanam padi mereka yang berusia satu bulan lebih, hancur diterjang banjir bandang.

"Kemudian lebih kurang seminggu yang lalu, kami kembali tanam padi dengan sistem Tabela (tanam benih langsung), tapi itupun kembali hancur kena banjir bandang," katanya.

Awalnya, kata Riziq, dengan tanam sistem tanam benih langsung (tabela), yang merupakan sistem penanaman tanaman padi tanpa melalui persemaian dan pemindahan bibit, diharapkan bisa bertahan sampai panen.

"Tapi harapan kami pupus, karena lagi-lagi banjir merusak tanaman padi," kata dia.

Mail (47), warga lainnya mengatakan, banjir akibat hujan lebat dan meluapnya Way Kubulangka membuat sawah petani hancur, khususnya yang berada dekat dengan bantaran sungai. Tanaman padi, beber dia, rusak karena tertimbun pasir bercampur batu dan tanah yang terbawa luapan air.

"Warga di sini yang mayoritas petani sangat sedih. Kami hanya bisa pasrah meratapi sawah-sawah kami hancur karena banjir. Padahal, kami memang mengandalkan hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," tutur Mail.

Mail dan warga lainnya berharap pemerintah dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), segera menurunkan alat berat untuk mengeruk aliran sungai yang dangkal.

"Ini baru awal musim hujan, dapat dibayangkan kalau sungainya belum dikeruk pada puncak musim hujan. Bukan tanaman padi saja yang hanyut, tapi rumah kami juga," katanya.

Menurut warga,  banjir yang melanda Pekon Kubulangka, setelah hujan deras mengguyur Jumat malam (23/11/2018), Rabu (03/01/2018), kemudian diperparah terjadi pendangkalan di Way Kubulangka akibat banjir sebelumnya, sehingga tidak mampu menampung air, dan meluap ke perkampungan warga dan areal persawahan.

"Saya dan petani lainnya berharap pemerintah memberi perhatian. Untuk buka lahan lagi, kami belum punya dana," celetuk Fahrul (35), warga lainnya.

Banjir dan hujan kali ini di Kubulangka juga mengakibatkan beberapa titik jalan  menuju Kubulangka, longsor dan putus.

Banjir kali ini merendam rumah warga di Dusun Sukadana, Pekon Banjar Negeri yang merupakan pekon tetangga Kubulangka, akibat meluapnya Way Pertiwi.

"Air sungai meluap karena sungainya mengalami pendangkalan," kata Salim, warga Dusun Sukadana, Pekon Banjar Negeri. (Sayuti)

Editor :